Kediri (Antaranews Jatim) - Bank Wakaf Mikro Berkah Rizqi Lirboyo Kediri, Jawa Timur, meminjamkan uang tanpa bunga, tetapi dengan syarat peminjam harus mengikuti kegiatan pengajian berkeliling di rumah yang meminjam uang.
Manajer Bank Wakaf Mikro Berkah Rizqi Lirboyo Kediri Mochammad Syaihul Izzat mengemukakan bank wakaf di pesantren ini berdiri pada Oktober 2017. Pesantren mendapatkan kucuran dana dari para donatur lewat pemerintah lalu diberikan ke pesantren dengan dana awal yang diberikan sekitar Rp4,2 miliar.
"Dulu Rp4,2 miliar, uang kami putar terus. Ini adalah ide dari pemerintah mengumpulkan donasi dari para pengusaha dan dibuat program bank wakaf. Karena ingin memberdayakan perekonomian lewat pesantren, makanya pemerintah mengajak pesantren," katanya di Kediri, Selasa.
Ia mengungkapkan, program itu awal mula hanya 10 pesantren se-Indonesia yang ikut, termasuk Pondok Pesantren Lirboyo Kediri. Namun, program tersebut ternyata terus berkembang, bahkan kini hingga 40 pesantren seluruh Indonesia.
Syaihul mengaku bersyukur dengan adanya program tersebut, sebab bisa dimanfaatkan untuk berdakwah sekaligus memberikan edukasi program perbankan syariah. Warga bisa meminjam uang tanpa khawatir terkena potongan, baik untuk administrasi maupun harus bagi hasil atau membayar bunga.
"Kami memakai syariah dan tidak mencari untung. Uangnya tetap berputar. Kami jalankan dengan baik program ini," kata dia.
Ia mengatakan, bagi warga yang berniat meminjam uang harus menyetorkan kartu tanda penduduk (KTP) serta menunjukkan kartu keluarga (KK). Mereka nantinya digabung menjadi satu kelompok, di mana per kelompok terdiri lima orang.
Mereka nantinya akan dikumpulkan lagi menjadi kelompok yang lebih besar dan dalam satu pertemuan bisa hingga 3-4 kelompok. Warga yang hendak meminjam uang dikumpulkan di rumah warga secara bergiliran selama satu pekan untuk melihat tingkat komitmen serta memberikan pelajaran terlebih dahulu sebelum uang diberikan.
Setiap warga bisa mendapatkan pinjaman sekitar Rp1 juta yang bisa dimanfaatkan untuk modal usaha. Pinjaman itu bisa dilunasi dengan masa rentang sekitar 25 pekan atau lebih tergantung yang meminjam. Namun, besar pinjaman itu bisa lebih tinggi sekitar Rp2 juta, jika yang bersangkutan mengembalikan uang pinjaman sesuai dengan waktu yang telah dijanjikannya sendiri.
Izzat menyebut, selama ini warga yang meminjam mayoritas amanat. Dari 625 nasabah yang terdata di bank wakaf, hanya sekitar 1-2 orang yang terlambat mengembalikan uang pinjaman, sedangkan lainnya tepat waktu.
Pengembalikan dilakukan saat mereka mengaji. Kegiatan pengajian dilakukan secara berkeliling ke rumah warga yang meminjam tersebut dengan dihadiri langsung oleh petugas bank wakaf, sekaligus ustaz dari pesantren setiap satu pekan sekali. Sebelum pengajian dimulai, warga mengangsur pinjaman dan setelahnya baru pengajian dilakukan.
"Kami berkeliling ke rumah warga yang meminjam tersebut, namun kami tidak ingin membebani tuan rumah dengan meminta tidak ada suguhan. Kami lakukan pendekatan bukan dengan keuangan melainkan dakwah dan silaturahmi. Pendekatan lewat hati, jadi mereka merasa nyaman saat kami datang. Tidak ada suguhan, hanya mengaji misalnya tentang ekonomi, agar uang bisa dimanfaatkan baik supaya berkah," kata dia.
Lebih lanjut, Izzat menyebut sebenarnya dari pesantren bisa mendaptkan dana lebih besar lagi. Informasi yang masuk bisa mencapai Rp8 miliar. Namun, saat ini dari bank wakaf masih mengoptimalkan sumber daya manusia (SDM) agar lebih profesional dan memaksimalkan anggaran yang ada. (*)
Bank Wakaf Lirboyo Kediri Pinjamkan Uang Tanpa Bunga
Selasa, 5 Februari 2019 16:23 WIB
Kami memakai syariah dan tidak mencari untung. Uangnya tetap berputar