Banyuwangi (Antaranews Jatim) - Jalur penyeberangan di Pelabuhan Ketapang (Banyuwangi,Jawa Timur) menuju Pelabuhan Gilimanuk (Jembrana,Bali) atau sebaliknya ditutup sementara pada Sabtu pukul 14.40 WIB hingga pukul 16.10 WIB akibat cuaca buruk.
"Jalur penyeberangan di Selat Bali ditutup karena angin kencang, sehingga aktivitas pelayaran ditunda karena kecepatan angin cukup tinggi dan membahayakan pelayaran," kata Pelaksana harian Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Ketapang Widodo di Banyuwangi.
Sebanyak 32 kapal yang beroperasi di Pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk diminta untuk menghentikan sementara aktivitas pelayaran karena angin kencang dan gelombang tinggi yang dapat membahayakan keselamatan para penumpang yang menyeberang dari Pulau Jawa ke Bali maupun sebaliknya.
Menurutnya tidak ada antrean yang cukup panjang akibat penutupan jalur penyeberangan Ketapang-Gilimanuk hampir 1,5 jam tersebut karena seluruh kendaraan berada di dalam pelabuhan, sehingga tidak sampai meluber di luar Pelabuhan Ketapang di Kabupaten Banyuwangi.
"Masing-masing kapal kehilangan satu trip perjalanan saat ditutup nya jalur penyeberangan di Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk maupun sebaliknya, namun seluruh penumpang dan kendaraan dapat terangkut semua saat dibuka kembali," tuturnya.
Saat sore hari, lanjut dia, cuaca kembali tenang dan aktivitas pelayaran kembali normal, sehingga jalur penyeberangan Pelabuhan Ketapang menuju ke Pelabuhan Gilimanuk kembali dibuka , bahkan sejumlah kapal dipadati kendaraan dan penumpang yang sempat tertunda pelayarannya akibat cuaca buruk.
"Kami tetap akan memberikan informasi terkait dengan aktivitas pelayaran. Jika cuaca buruk, maka seluruh pelayaran akan ditunda dan jalur penyeberangan Ketapang-Gilimanuk akan ditutup kembali karena cuaca buruk sangat membahayakan pelayaran," katanya.(*)
Cuaca Buruk, Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk Ditutup 1,5 Jam
Sabtu, 5 Januari 2019 18:20 WIB
Jalur penyeberangan di Selat Bali ditutup karena angin kencang, sehingga aktivitas pelayaran ditunda karena kecepatan angin cukup tinggi dan membahayakan pelayaran,