Surabaya (Antaranews Jatim) - Majelis Alumni Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Jawa Timur merekomendasikan mantan Ketua IPNU Jatim KH A Hamid Wahid (Gus Hamid) untuk Konferensi Wilayah PWNU Jatim dan mantan aktivis IPNU Imam Nawardi untuk DPD RI.
"Intinya, kami mendorong NU Jatim untuk memprioritaskan kaderisasi dan IPNU adalah organisasi di lingkungan NU," ujar Wakil Ketua MA IPNU Jatim Sudarsono Rahman di sela Halalbihalal MA IPNU Jatim di Kantor PWNU Jatim, Surabaya, Sabtu.
Dalam Halalbihalal yang dihadiri kader IPNU lintas generasi, lintas parpol, dan lintas profesi itu, Sudarsono yang juga mantan Ketua PW IPNU Jatim itu mengemukakan hal itu terkait rencana Konferensi Wilayah PWNU Jatim di Lirboyo, Kediri, 28-29 Juli 2018.
Menurut dia, kaderisasi merupakan hal yang penting untuk kesinambungan organisasi dan peningkatan kualitas sumberdaya manusia atau kader sehingga kaderisasi hendaknya diprioritaskan NU untuk kepentingan strategis.
"IPNU sebenarnya tidak kekurangan kader, bahkan KH Agus Ali Masyhuri yang kini masuk jajaran Rois Syuriah PWNU Jatim adalah alumni IPNU Sidoarjo, lalu Gus Hamid Wahid yang mantan Ketua PW IPNU Jatim dan Imam Nawardi yang mantan pengurus IPNU," ucapnya.
Selain merangkul kader-kader IPNU dalam kepengurusan PWNU Jatim, kata dia, hal yang juga penting untuk kaderisasi adalah PWNU melakukan tradisi periodesasi ketua syuriah-tanfidziyah dalam dua kali periode semata.
Hingga kini, informasi yang beredar tentang calon pimpinan PWNU Jatim dari jajaran tanfidziyah antara lain KH Mutawakkil Alallah (petahana) dan KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin (pengasuh Pesantren Tebuireng, Jombang).
Dalam Halalbihalal itu, MA IPNU Jatim juga mengusulkan Konferensi Wilayah NU Jatim di Lirboyo untuk membentuk "Komite Politisi NU" untuk mewadahi kepentingan politik praktis bagi warga NU sehingga NU sebagai organisasi tidak terseret Pilkada ataupun Pemilu.
Alumni IPNU juga merancang Graha Pelajar dengan cara meminta dukungan NU dan alumni IPNU se-Jatim untuk pemetaan dan penataan potensi alumni untuk NU, sekaligus guna pemberdayaan alumni untuk pengembangan profesi.
Dalam kesempatan itu, Sekretaris MA IPNU Jatim Achmad Heri meminta Ketua PW IPNU Jatim Haikal Atiq Zamzami yang segera mengakhiri jabatan dalam Konferensi Wilayah XXII IPNU Jatim di Banyuwangi pada 3-4 Agustus 2018 untuk menjaga soliditas kader.
"Silakan berganti kepengurusan, tapi jagalah soliditas, siapapun yang menang harus merangkul mereka yang kalah. Sesama kader itu tidak boleh saling membuang, karena kita ber-IPNU itu ingin diakui sebagai santri Mbah Hasyim Asy'ari," katanya.
Legislator DPRD Jatim itu menambahkan soliditas, sinergi, dan selalu belajar hendaknya menjadi "kata kunci" kader-kader IPNU dalam bingkai Islam Nusantara yang dikembangkan para pendiri NU dalam berorganisasi, berbangsa dan bermasyarakat. (*)