Banyuwangi (Antaranews Jatim) - Menteri BUMN Rini Soemarno saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Banyuwangi, Jumat memborong beras merak organik produksi daerah berjuluk "The Sunrise of Java" itu.
Setiba di Bandara Banyuwangi, Rini mengunjungi sejumlah titik di kabupaten paling timur Pulau Jawa tersebut dengan didampingi oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
Rini, antara lain mengunjungi Desa Pondok Nongko untuk mengecek penyerapan gabah. Di desa itu Rini diperkenalkan ke produk beras organik khas Banyuwangi, yaitu beras merah organik, hitam organik, dan beras germanasi.
"Ini produksi kelompok tani dari Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, Bu. Sudah ada 100 hektare, dan sudah diekspor ke Eropa dan Amerika Serikat, serta mengisi pasar di kota-kota besar. Harganya lebih bagus dibanding beras biasa, sehingga petani bisa lebih sejahtera," tutur Anas.
Anas menjelaskan, ada tiga varietas tanaman padi organik Banyuwangi yang sudah terdaftar sebagai padi asli Banyuwangi di Kementerian Pertanian. Sejumlah kelompok tani telah mendapat sertifikasi produsen beras organik yang bebas pestisida dan pupuk kimia itu berdasarkan pedoman SNI.
"Pemkab Banyuwangi juga membuka lahan percobaan pengembangan beras organik menggunakan dana APBD," ujar Anas.
Setelah mendengar penjelasan Anas, Menteri Rini memborong beras merah dan hitam organik produksi kelompok tani Banyuwangi itu. Satu lagi yang dibeli adalah beras germinasi, yakni beras yang telah melalui proses aktivasi berbagai enzim di dalam beras pecah kulit, sehingga semua kandungan gizinya dioptimalkan.
"Wah saya beli ya, Pak. Ternyata di sini ada beras hitam. Saya beli semuanya, tiga-tiganya beras ini ya. Saya senang mengonsumsi yang organik-organik," kata Rini sebagaimana dikutip keterangan Humas Pemkab Banyuwangi.
Sebelumnya, Rini melakukan pengecekan harga komoditas, termasuk harga beras yang didistribusikan BUMN, seperti PT Pertani, di Pasar Rogojampi. "Harga beras Pertani di sini berapa?" tanya Rini kepada Intan, pemilik toko.
Intan menerangkan bahwa harga beras Pertani Rp9.250 per kilogram. Di toko tersebut, Rini juga membeli roti dan keripik pisang khas Banyuwangi.
Rini lalu menyambangi beberapa pedagang di sepanjang pasar. Saat melewati pedagang jajan tradisional, Rini berhenti karena melihat ada lupis, jajanan yang terbuat dari beras ketan dengan taburan kelapa parut dan saus gula merah.
"Bu, saya pengen lupis. Ini jajanan favorit saya sejak kecil. Saya beli ya, Bu," kata Rini sambil mencoba dua potong lupis.
Tidak hanya itu, Rini membeli jagung manis, tahu, dan cabai rawit. "Saya bawa ke Jakarta ini, mau saya masak," kata Rini.
Rini menjelaskan, tujuannya turun ke pasar adalah mengecek harga beras yang dijual oleh BUMN Pertani yang dinstruksikan untuk menjual beras di bawah harga eceran tertinggi Rp9.450 per kilogram.
"Ini kami cek langsung. Alhamdulillah hasilnya sesuai yang diinstruksikan. Kami minta masyarakat mengawasi. Jangan nanti menterinya pergi, harganya naik," ucap Rini.(*)
Di Banyuwangi Menteri BUMN Borong Beras Merah Organik
Jumat, 6 April 2018 13:03 WIB
Wah saya beli ya, Pak. Ternyata di sini ada beras hitam. Saya beli semuanya, tiga-tiganya beras ini ya. Saya senang mengonsumsi yang organik-organik.