Kediri (Antaranews Jatim) - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar meminta penyaluran zakat yang dikumpulkan dari aparatur sipil negara (ASN) untuk warga yang membutuhkan bisa tepat sasaran, dan karena itu Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Kediri, juga harus mempunyai data yang lebih terverifikasi.
"Baznas harus bekerja sama dengan Pemerintah Kota Kediri terkait data. Ini semua dilakukan agar sinkron data orang yang berhak menerima zakat," katanya saat penyaluran zakat tersebut di Gedung Olahraga (GOR) Jayabaya, Kota Kediri, Jawa Timur, Senin.
Ia mengatakan, selama ini zakat tersebut dihimpun oleh Baznas Kota Kediri, yang diperoleh dari zakat para aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan pemerintah kota ini. Ia memberikan apresiasi kinerja para petugasnya yang dengan ikhlas untuk pengumpulannya.
"Kami berterimakasih kepada unit pengumpul zakat (UPZ) atas terkumpulnya zakat ini. Ini semua adalah pejuang zakat. Semoga tahun depan lebih lancar dan lebih banyak lagi sasarannya," katanya berharap.
Wali Kota juga mengapresiasi program yang dimiliki baznas untuk membantu mengentaskan masyarakat Kota Kediri dari kemiskinan. Ke depan, dirinya menginginkan agar sistem keuangan baznas bisa dibuat aplikasi agar lebih baik lagi. Dengan itu, akan lebih mudah untuk bagi pengurus untuk memantau keuangan serta penyalurannya, termasuk memastikan yang sudah menerima dan belum.
Ia juga menyampaikan pesan pada orangtua ataupun para pelajar di Kota Kediri agar selalu semangat belajar. Pemerintah kota telah membuat program untuk membantu anak-anak misalnya bantuan seragam gratis beserta ongkos jahitnya.
Selain itu, pemerintah kota juga memberikan subsidi untuk SPP bagi pelajar SMA/SMK di Kota Kediri sebesar Rp75 ribu, serta beasiswa bagi mahasiswa dari keluarga kurang mampu. Mereka bisa mengajukan ke dinas pendidikan dengan syarat IPK minimal 3.
"Pendidikan ini sangat penting. Pemerintah harus turun tangan untuk membantu pendidikan. Tidak boleh ada lagi anak Kota Kediri yang berasal dari keluarga kurang mampu yang tidak bersekolah," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Baznas Kota Kediri Dawud Samsuri mengungkapkan selama 2017 zakat yang telah terkumpul adalah Rp686 juta. Jumlah ini meningkat 27 persen ketimbang zakat yang telah dikumpulkan pada tahun sebelumnya.
Dawud menambahkan, baznas juga berupaya keras membuat beragram program bermanfaat untuk masyarakat. Program yang dibuat itu untuk masyarkat yang kurang mampu di kota ini.
"Selama 2017, baznas telah melakukan beberapa program seperti bedah rumah dan santunan peduli duafa," katanya.
Dalam kegiatan itu, selain dihadiri oleh Wali Kota Kediri, juga Wakil Wali Kota Kediri Lilik Muhibbah serta sejumlah pejabat lainnya. Mereka turut serta memberikan secara simbolis zakat tersebut. Ada sebanyak lebih dari 2.000 penerima zakat yang ikut dalam acara tersebut. (*)
Penyaluran Zakat Diminta Tepat Sasaran
Senin, 29 Januari 2018 21:53 WIB
Baznas harus bekerjasama dengan Pemerintah Kota Kediri terkait data. Ini semua dilakukan agar sinkron data orang yang berhak menerima zakat