Jakarta (Antara) - Gempa bumi dengan kekuatan 5,3 skala Richter mengguncang Kabupaten Pesawaran, Lampung, dan gempa bumi berkekuatan 5 skala Richter mengguncang Kabupaten Karangasem, Bali, Kamis dini hari.
Laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan gempa bumi di Pesawaran itu terjadi pada pukul 02.17 WIB.
Gempa bumi itu berlokasi di 6.72 derajat Lintang Selatan dan 104.50 derajat Bujur Timur dengan kedalaman 10 kilometer.
Pusat gempa berada di 150 kilometer barat daya Pesawaran, Lampung. Gempa bumi itu tidak berpotensi tsunami.
Sementara itu, laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Karangasem, Bali, terjadi pada pukul 04.54 WIB.
Gempa bumi itu berlokasi di 8.26 derajat Lintang Selatan dan 115.57 derajat Bujur Timur dengan kedalaman 10 kilometer.
Pusat gempa berada di 11 kilometer timur laut Karangasem, Bali. Gempa bumi itu tidak berpotensi tsunami.
Dirasakan di Lombok
Gempa bumi tektonik berkekuatan 5,0 pada Skala Richter yang terjadi di Kabupaten Karangasem, Bali, Kamis, pukul 05.54 waktu Indonesia tengah terasa hingga Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.
"Guncangan gempa bumi itu terasa hingga beberapa wilayah di Pulau Lombok, terutama di Kota Mataram," kata Kepala Stasiun Geofisika Mataram Agus Riyanto, ketika dihubungi di Mataram, Kamis.
Pusat gempa bumi terletak di laut pada koordinat 8,26 derajat lintang selatan - 115,57 derajat bujur timur, pada 11 kilometer timur Karangasem, pada kedalaman 10 kilometer.
Agus mengatakan dampak gempa bumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan lemah hingga sedang dirasakan di wilayah Denpasar dan Karangasem (Bali), serta Kota Mataram (NTB), dalam skala intensitas II Skala Intensitas Gempa (SIG) Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) atau III "modified mercalli intensity" (MMI).
Selain itu, di Kuta (Bali), guncangan dirasakan dalam skala intensitas I-II SIG atau II-III MMI. Di daerah itu guncangan gempa bumi dirasakan oleh beberapa orang.
"Namun berdasarkan hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami," ujarnya.
Ditinjau dari kedalamannya, gempa bumi tersebut merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal.
Hingga pukul 06.39 Wita, hasil monitoring BMKG menunjukkan 4 kali aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
Agus mengimbau kepada warga di wilayah pesisir Bali dan Lombok, tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. (*)