Surabaya (Antara Jatim) - Anggota Komisi D Bidang Kesra DPRD Kota Surabaya memantau penanganan korban kebakaran di perkampungan padat penduduk Jalan Tales Gang Langgar Surabaya, Sabtu (12/8) malam.
"Sudah lima jam saya di sini. Selama masa penampungan sementara di aula Puskemas Jagir, kami akan terus memantau," kata anggota Komisi D DPRD Surabaya Reni Astuti kepada Antara di Surabaya, Minggu.
Menurut dia, sesuai data yang ada, diketahui ada sekitar 18 rumah warga yang terbakar. Dari jumlah tersebut terdapat 29 kepala keluarga (KK) dengan total warga Surabaya sebanyak 72 orang dan warga luar Surabaya 66 orang.
"Warga yang pulang ke rumah keluarga sebanyak 66 orang, satu orang dibawa ke Griya Werda dan 15 orang tinggal di aula Puskesmas Jagir," katanya.
Menurut dia, penanganan korban kebakaran yang dilakukan Pemkot Surabaya berjalan baik, semua dinas terkait diturunkan. "Pemberian bantuan baju harian, seragam sekolah tadi masih dalam proses. Semoga malam ini bisa tuntas," katanya.
Mengenai surat-surat penting seperti kartu keluarga, akte, ijazah dan lainnya sudah ditangani pemkot untuk pengurusan kedepan. "Pascakebakaran, yang ditunggu kepastian oleh warga adalah terkait tempat tinggal setelah ini. Apakah ada bantuan dari pemkot atau tidak," katanya.
Menurut dia, saat ini pemkot memperhatikan dan sedang mencari solusi dengan menggunakan dana non- APBD. Hal ini dikarenakan status tanah di tempat kebakaran tersebut, pembangunan fisik tidak bisa menggunakan dana APBD seperti anggaran bedah rumah yang ada di Dinas Sosial
Sebagaimana kasus kebakaran di wilayah Sidotopo lalu yang status tanah mirip dengan yang di Tales, pemkot melalui dana non -APBD bisa membantu pendanaan untuk rehabilitasi rumah yang terbakar. "Semoga yang di Tales ini juga bisa." katanya.
Untuk itu, lanjut dia, pihaknya menyarankan harus ada kegiatan yang menghibur dan mendidik untuk korban kebakaran khususnya anak-anak. "Buku-buku bacaan dan film-film edukasi selama mereka di penampungan sementara juga perlu ada. Dinas terkait tadi menjanjikan akan mengupayakan," katanya. (*)