Banyuwangi (Antara Jatim) - Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Banyuwangi mencanangkan "Desa dan Kecamatan Sadar Donor" untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya donor darah.
Ketua PMI Banyuwangi dr Mufti Aimah Nurul Anam mengatakan, di tiap-tiap desa dan kecamatan yang dicanangkan, terus ditanamkan ke masyarakat soal pentingnya donor darah.
"Setelah saya cek, ternyata banyak yang belum tahu bahwa donor ini bukan hanya menyelamatkan nyawa orang lain, tapi juga bermanfaat bagi kesehatan pendonor karena melindungi jantung, menurunkan risiko kanker, dan memperbarui sel darah,” ujarnya terkait pencanangan program tersebut di Banyuwangi, Minggu.
PMI bersama perangkat desa dan kecamatan akan bersinergi membangun kesadaran berdonordi masyarakat lewat beragam kegiatan di balai desa, di musholla, Posyandu, sekolah,pengajian, arisan ibu-ibu, dan sebagainya. ”Selain soal kesehatan, satu lagi yang kita tanamkan adalah nilai ibadahnya,” kata dr Anam, sapaan akrabnya.
Dengan berbagai program itu, dr Anam yakin, semangat kerelawanan sosial makin tersebar ke seluruh wilayah Banyuwangi. ”Insya Allah warga akan semakin gemar membantu sesama, saling berbagi untuk Banyuwangi,” paparnya.
Ketua Panitia Pencanangan Desa/Kecamatan Sadar Donor Nurhadi menambahkan, acara juga diisi dengan pemberian piagam bagi warga yang telah mendonorkan darahnya sebanyak 10 kali, 25 kali, dan 50 kali. ”Kami terus mengintensifkan program donor darah, termasuk di tempat ibadah, kantor swasta, pemerintahan, sekolah, dan tempat publik lainnya,” ujarnya.
Kepala Unit Transfusi Darah PMI Banyuwangi dr Rezekiyanti mengatakan pencanangan program ini dapat meningkatkan pasokan darah di Bank Darah PMI, sehingga bisa menjamin pemenuhan darah bagi warga yang membutuhkan. "Sehingga nanti warga yang butuh darah bisa semakin cepat terlayani," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, dr Anam menyampaikan sejumlah program PMI. Selain menjamin ketersediaan darah, program lainnya adalah edukasi hidup sehat untuk pencegahan penyakit. ”Kami siapkan penyuluhan kesehatan ke desa, pesantren, dan sebagainya, sinergi dengan TNI, Polri, ormas,” tutur dr Anam.
Program sosial seperti membantu penanganan warga miskin yang sakit dan pengobatan gratis pun telah dan akan terus dirutinkan.
”Satu lagi, kami akan memulai program PMI Berdaya, yaitu program edukasi dan bantuan kewirausahaan bagi warga miskin yang keluarganya sakit. Jadi mereka tidak hanya dibantu dari sisi medis, tapi juga diperkuat ekonominya. Diberi bantuan modal untuk berwirausaha, sehingga secara bertahap bisa berdaya,” papar dr Anam.
Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Banyuwangi dr Widji Lestariono mengapresiasi kiprah PMI dalam mendukung dunia kesehatan di Banyuwangi. "PMI sebagai mitra dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat mempunyai peran vital, termasuk dalam pemenuhan kebutuhan darah. Pencanangan daerah sadar donor ini semoga bisa meningkatkan pasokan darah sekaligus menyehatkan masyarakat," ujarnya.(*)