Bondowoso (Antara Jatim) - Dua eksportir asal Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, telah mampu mengekspor hasil bumi berupa kunyit dan jahe kering sekitar 120 ton per tahun atau setara dengan 600 ton kunyit-jahe basah.
"Hasil bumi kunyit dan jahe itu selama ini dikirim atau ekspor ke India dan Dubai dan sesuai permintaan per tahun 120 taon kunyit maupun jahe," ujar Kepala Bidang Usaha Perdagangan (Kabid UP) Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Pemerintah Kabupaten Bondowoso, Suhartono di Bondowoso, Kamis.
Ia menyebutkan, dua orang eksportir kunyit dan jahe itu masing-masing adalah H Fahrudin warga Desa Sumber Gading, Kecamatan Sumber Wringin dan Nur Iman warga Kelurahan Kademangan, Kecamatan Kota Bondowoso.
Kedua eksportir kunyit dan jahe tersebut, katanya, selama ini untuk sementara mengekspor hasil bumi itu masih tercapai atau memenuhi permintaan sebanyak sekitar 120 ton kunyit dan jahe kering per tahunnya.
"Kalau kurang atau belum memenuhi permintaan biasanya kedua eksportir itu bekerja sama dengan eksportir kunyit dan jahe lainnya yang ada di Jawa Timur dan kunyit dan jahe di Bondowoso setiap tahunnya dihitung jumlah tonase setiap kali panen bisa mencapai sekitar 1.000 ton per tahun," ucapnya.
Suhartono menambahkan, selain dua eksportir asal Kabupaten Bondowoso (putra daerah) mengekspor kunyit dan jahe juga akan mencoba mengekspor produk kopi arabika (Kopi Arabika Java Ijen Raung).
"Selama ini eksportir kopi arabika Bondowoso berasal dari Surabaya dan Bali, sedangkan dua eksportir tersebut sampai saat ini masih dalam penjajakan dengan mengirim beberapa sampel atau contoh kopi arabika ke luar negeri," katanya. (*)
Bondowoso Ekspor Kunyit dan Jahe 120 ton/tahun
Kamis, 13 Juli 2017 8:54 WIB