Surabaya (Antara Jatim) - Kepala Kepolisian Resor Kota Besar (Kapolrestabes) Surabaya Komisaris Besar Polisi Muhammad Iqbal membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pangan untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok.
"Saat ini kita sedang memilih komposisi personelnya. Insyaallah besok terbentuk," ucapnya, kepada wartawan di Surabaya, Kamis.
Namun mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya ini mengatakan telah menunjuk Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polrestabes Surabaya AKBP Shinto Silitonga sebagai ‘leading sector’ atau Koordinator Satgas Pangan.
"Kalau dari internal Polrestabes komposisinya terdiri dari reserse, intelijen, dan binmas. Tapi nanti kita juga libatkan personel dari Pemkot Surabaya dan dinas atau instansi terkait lainnya," ujarnya.
Iqbal memastikan sejumlah instansi yang sudah pasti diajak bergabung adalah Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Dinas Pertanian, dan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Kota Surabaya.
Dia menjelaskan Satgas Pangan nantinya akan memantau seandainya terjadi pelanggaran terhadap distribusi bahan-bahan kebutuhan pokok ataupun harga pangan di wilayah hukum Polrestabes Surabaya.
"Jadi fungsinya adalah agar harga pangan tetap stabil. Selain itu Satgas Pangan juga bertugas mencegah kelangkaan pangan di masyarakat," katanya.
Terlebih saat ini sudah mendekati bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, Iqbal mewanti-wanti akan menindak tegas jika ada pihak yang mencoba memainkan harga pangan.
"Saya ingatkan, jangan coba-coba menaikkan harga pangan. Apalagi membuat barang pangan menjadi langka dengan cara menimbun. Sebab jika kami temukan itu di lapangan, pasti akan kami tindak tegas sesuai aturan hukum yang berlaku," tegasnya.
Meski sementara ini Satgas Pangan masih belum terbentuk secara utuh, Iqbal memastikan sejumlah personel yang telah ditunjuk telah bergerak turun ke lapangan.
"Beberapa personel telah melakukan pemetaan untuk mengetahui kantong-kantong pedagang yang ditengarai selama ini kerap memainkan harga serta melakukan penimbunan barang pangan," katanya. (*)