Lamongan (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, menggandeng pihak swasta, JAPFA Foundation, membangun 210 jamban sehat untuk mengubah pola hidup sehat masyarakat setempat, baik secara jasmani, maupun rohani.
Bupati Lamongan, Fadeli di Lamongan, Jumat mengatakan pembangunan jamban sengaja dilakukan dengan swasta yang peduli untuk mengubah pola pikir masyarakat yang masih suka membuang air besar secara sembarangan.
"Ini adalah pekerjaan rumah yang harus dituntaskan, yakni mengubah mindset masyarakat yang selama ini tidak memiliki fasilitas jamban di rumahnya, untuk kemudian memakai jamban agar terbiasa dengan pola hidup sehat," katanya.
Fadeli optimistis dengan pembangunan jamban ini masyarakat bisa mengubah pola pikirnya, dan Kabupaten Lamongan bisa merealisasikan target Bebas Buang Air Besar Sembarangan (BABS) pada tahun 2017.
"Selama ini, rata-rata penerima program pembangunan jamban ini masih merasa sayang kalau jambannya sering-sering digunakan, namun kami optimistis masyarakat akan berubah," katanya.
Fadeli berharap, perangkat daerah semakin giat memberikan sosialisasi tidak hanya terkait penggunaan jamban, namun juga mengajari masyarakat bagaimana melaksanakan pola hidup sehat.
Sementara itu, Head of JAPFA Foundation Andi Prasetyo mengaku pembangunan 210 jamban sehat merupakan upaya perusahaan untuk peduli terhadap warga yang tersebar di 15 desa, dan sering membuang air besar secara sembarangan.
"Dengan selesainya pembangunan jamban sehat ini, diharapkan bisa meningkatkan kesadaran masyarakat untuk peduli terhadap kesehatan lingkungan, yakni dengan melakukan BAB secara higienis," katanya.
Sebab, kata Andi, berdasarkan survei yang dilakukan perusahaanya kesadaran membuang air besar secara benar baru dimilik 60 persen desa di Lamongan dengan memiliki jamban sehat.
"Hasil survei yang dilakukan menunjukkan kebutuhan jamban sehat di 15 desa Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan sebanyak 162 unit. Jumlah tersebut sesuai dengan data KK dari BPS Kabupaten Lamongan," katanya.
Andi mengatakan untuk 1 unit jamban yang dikategorikan sehat adalah memiliki 2 unit tempat pembuangan atau bomdes ditambah pipanisasi.
"Sesuai hasil survei di lapangan, kondisi jamban yang dimiliki masyarakat desa , 28 persen masih sangat tradisional. Sedangkan yang tidak punya jamban 72 persen. Kondisi rill inilah yang melatarbelakangi program pembangunan jamban sehat di Kecamatan Paciran," katanya.
Pembangunan jamban sehat, kata Andi, adalah landasan penting dalam rangkaian pola hidup sehat, baik secara jasmani, rohani dan pola pikir, sesuai dengan pilar kesehatan dari program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan JAPFA Foundation.(*)