Bondowoso (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur memproyeksikan seluruh kecamatan di Kota Tapai itu memiliki lahan pertanian tanaman padi organik sebagai upaya mendukung pencanangan program "Botanik" (Bondowoso Pertanian Organik).
"Kecuali Kecamatan Ijen, seluruh kecamatan di Bondowoso harus memperlakukan lahan pertanian tanaman padi secara organik. Dan setidaknya setiap kecamatan memiliki 10 hektare lahan pertanian diperlakukan organik," ujar Kepala Dinas Pertanian Pemkab Bondowoso Munandar di Bondowoso, Sabtu.
Ia mengemukakan bahwa memperlakukan lahan pertanian organik juga harus diawali dengan mengganti pupuk senyawa kimia menjadi organik kendati hal untuk melakukan itu tidak mudah karena jika tidak segera dilakukan, maka keinginan mewujudkan "Bondowoso Pertanian Organik" sulit tercapai.
Selain harus merubah kebiasaan menggunakan pupuk kimia, katanya, sumber air yang mengaliri ke sawah-sawah diperlakukan secara organik dan harus bebas dari bahan kimia atau langsung dari sumber mata air.
"Permintaan beras organik setiap bulannya sebanyak 30 ton dan oleh karena itu guna mendukung dan memenuhi permintaan beras organik kami mengharuskan setiap kecamatan selain Kecamatan Ijen memiliki 10 hektar lahan pertanian tanaman padi yang diperlakukan secara organik," tuturnya.
Dari catatan Dinas Pertanian Bondowoso, hingga saat ini luasan lahan pertanian tanaman padi organik yang sudah bersertifikat organik nasional mencapai 128 hektare sedangkan 40 hektare diantaranya masih dalam proses untuk memperoleh sertifikat organik.
Sebelumnya, sekitar 222,5 hektare (ha) lahan pertanian tanaman padi di Desa Lombok Kulon, Kecamatan Wonosari berencana akan disertifikat organik karena memiliki potensi bagus.
Dari sekitar 222,5 hektare luasan lahan pertanian tanaman padi itu sampai saat ini baru sekitar 110 hekatre sawah yang sudah memiliki sertifikat organik nasional yang dikeluarkan oleh Lembaga Sertifikat Organik Seloliman.
Ratusan hektare pertanian padi di desa, itu memiliki potensi pertanian organik yang lebih bagus karena letaknya merupakan kawasan hulu sungai sehingga banyak mata air murni.
Tidak hanya di Desa Lombok Kulon, Kecamatan Wonosari, Dinas Pertanian Bondowoso juga mulai mengembangkan di desa lainnya yang juga berpotensi sebagai lahan pertanian organik, yakni di Desa Sulek, Kecamatan Tlogosari dan Desa Andungsari, Kecamatan Pakem. (*)