Surabaya (Antara Jatim) - Anggota DPR RI asal Fraksi PDI Perjuangan Indah Kurnia mendorong pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di wilayah Surabaya, Jawa Timur, untuk memanfaatkan teknologi terkini, karena minimnya pemanfaatkan penjualan dalam jaringan (daring/online) oleh UMKM.
"Sampai saat ini masih kecil UMKM yang memanfaatkan penjualan secara online, oleh karena itu harus kami dorong dan harus digeser dari perilaku tunai atau konservatif menjadi perilaku berbasis TI karena langkah ini terbukti paling efektif," kata Indah di Surabaya, Kamis.
Indah yang ditemui usai menjadi pembicara pada bimbingan teknis penyusunan dan pengembangan bisnis UMKM melalui integrasi e-commerce dan media sosial itu mengaku dibutuhkan kesadaran dari pelbagai pihak untuk ikut berpartisipasi menumbuhkan kesadaran UMKM agar bisa maju.
"Sekarang memang belum banyak UMKM yang melek TI, dan memanfaatkan gadget untuk jualan. Ini harus dibiasakan," kata Indah yang kini menjadi anggota DPR RI Komisi XI.
Indah menilai, langkah tersebut sangat strategis karena UMKM bisa dengan mudah melakukan transaksi, baik dengan perseorangan ataupun dengan perusahaan di negara manapun.
Ia menjelaskan, pesatnya perkembangan dunia telekomunikasi informasi selama dua puluh tahun terakhir harus direspon oleh pelaku pasar, utamanya para pelaku UMKM, karena UMKM telah menjadi salah satu penyangga eknomi Indonesia.
"Statistik menunjukkan jumlah UMKM mendekati 99,98 persen terhadap total unit usaha di Indonesia. Sementara jumlah tenaga kerja yang terlibat mencapai 91,8 juta orang atau 97,3 persen terhadap seluruh tenaga kerja Indonesia," katanya.
Ia mengaku, pemerintah juga sudah membuka peluang lebar kepada para UMKM untuk memanfaatkan penjualan daring dengan adanya aturan yang diawasi langsung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Sekarang, tinggal UMKM tersebut difasilitasi, dibina dan diberi pengetahuan untuk bertemu dengan calon pembeli secara daring," katanya.
Indah mengaku, bersama sejumlah pihak juga telah mengagas untuk membuka toko secara daring, salah satunya melalui laman pasarsuroboyo.id
Salah satu pengagas laman, Paring Waluyo mengatakan keberadaan pasarsuroboyo akan diluncurkan bulan deoan dan memiliki komitmen tinggi tidak hanya menjual barang secara daring, namun juga mengembangkan keahlian UMKM dalam memanfaatkan teknologi informasi.
"Kami juga melakukan pendampingan kepada UMKM yang telah menjadi member, dengan bimbingan teknik menggunakan aplikasi, teknik pengemasan, produksi, dan mempermudah akses permodalan hingga tata cara membuat pembukuan dan arus kas," katanya.
Ia berharap, dengan hadirnya laman pasarsuroboyo.id akan mendorong UMKM lokal asli Jawa Timur berkembang maju, karena memiliki keberpihakan kepada sektor UMKM.
"Kami juga akan bantu akses permodalan, dengan menggandeng Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam setiap pelatihan. Ini penting karena setiap UMKM membutuhkan suntikan pendanaan," katanya.
Ia mengaku, sampai saat ini dari total 240 ribu UMKM di Surabaya sudah ada 100 UMKM yang telah mendaftar menjadi member, dan mereka bergerak di berbagai bidang mulai dari makanan dan minuman hingga fasion.(*)