Surabaya (Antara Jatim) - Proses seleksi Dewan Pendidikan (DP) Jatim memasuki tahap wawancara yang merupakan seleksi terakhir sebelum nantinya tim seleksi mengirim 26 pendaftar untuk dipilih kembali Gubernur Jatim.
Ditemui di sela tes wawancara DP Jatim di Hotel Bisanta, Selasa, Ketua Tim Seleksi DP Jatim Prof Warsono, mengatakan, seluruh nilai dari setiap proses seleksi yang dilalui pendaftar akan disetorkan ke gubernur.
"Dengan begitu, gubernur memiliki pertimbangan kuat untuk selanjutnya menetapkan 13 nama. Kita akan beri peringkat 1-26. Tapi keputusannya kembali pada gubernur," kata Warsono.
Rektor Universitas Negeri Surabaya itu mengungkapkan, pengetahuan calon DP Jatim cukup menentukan dalam seleksi ini. Namun menurutnya, pengetahuan saja tidak cukup. Mereka juga harus memahami identifikasi problematika pendidikan dan komitmen yang kuat.
"Sebab kedepan, anggota DP Jatim tidak akan digaji layaknya anggota komisi. Dari sini kami hanya memotret realitas yang ada. Selanjutnya ini semoga menjadi pertimbangan gubernur," ungkap dia.
Sementara itu, Sekretaris Tim Sel DP Jatim Sukowidodo berharap, selama proses seleksi berlangsung tidak ada intervensi dari pihak manapun. Dia menjelaskan, penilaian yang dilakukan oleh tim sel telah memiliki standar khusus untuk menjaring nama-nama terbaik.
Tidak hanya seleksi di atas kertas, Suko Widodo meyakinkan dirinya juga akan melihat sejauh mana idealisme calon DP Jatim melalui track recordnya selama ini.
"Kita akan mendengarkan jika ada masukan dari masyarakat terkait pendaftar DP Jatim," terang Suko.
Prof Zainudin Maliki menambahkan, ada tiga hal yang ingin dieksplorasi dari pendaftar saat tes wawancara. Diantaranya ialah pengetahuan tentang visi pendidikan, kepedulian terhadap dunia pendidikan dan komitmen terhadap dunia pendidikan.
“Beberapa waktu lalu ada pendaftar DP Jatim yang juga mendaftar KPID. Kemudia saat akan mengikuti tes dia izin karena bersamaan dengan itu ada tes KPID. Seperti ini jelas komitmennya rendah,” kata dia.
Salah satu pendaftar DP Jatim, Dr Biyanto yang kemarin mendapat kesempatan interview pada hari pertama. Pihaknya mengaku mendapat sejumlah pertanyaan dari timsel. Salah satunya ialah terkait posisi DP Jatim sebagai partner pemerintah.
“DP Jatim ini bukan bagian dari pemerintah dan bukan LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat). Sehingga sebisa mungkin harus ada di tengah,” kata dia.
Pihaknya mengaku, DP Jatim seharusnya bisa bermitra dengan pemerintah untuk melakukan akselerasi dalam pembangunan pendidikan di Jatim. Bukan sebaliknya, berhadap-hadapan dengan pemerintah memberikan kritik yang tidak sehat. (*)
Seleksi Dewan Pendidikan Jatim Masuki Tahap Wawancara
Selasa, 1 November 2016 20:14 WIB
"Dengan begitu, gubernur memiliki pertimbangan kuat untuk selanjutnya menetapkan 13 nama. Kita akan beri peringkat 1-26. Tapi keputusannya kembali pada gubernur," kata Warsono.