Jember (Antara Jatim) - Dinas Kesehatan Kabupaten Jember mengirim sampel makanan yang diduga penyebab keracunan ke laboratorium kesehatan daerah milik Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur di Surabaya.
"Petugas telah mengambil beberapa sample makanan untuk diperiksa dan sampel itu akan diuji di laboratorium kesehatan daerah Pemprov Jatim di Surabaya," kata Humas Dinas Kesehatan (Dinkes) Jember Yumarlis di Jember, Selasa.
Berbagai sampel yang diambil petugas Dinkes Jember yakni sisa makanan, minuman, muntahan korban, dan juga air di sekitar pondok pesantren untuk mengetahui penyebab dugaan keracunan yang dialami ratusan santri.
"Banyaknya pengambilan sampel itu untuk melihat berbagai kemungkinan penyebab keracunan. Bisa saja dari air yang tidak higienis dan mengandung bakteri patogen seperti E.coli yang mencemari air dan makanan sehingga terjadi keracunan," tuturnya.
Sebanyak 225 santriwati di Pondok Pesantren Assuniyah Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember , diduga mengalami keracunan dan semuanya sempat menjalani perawatan di klinik milik pondok pesantren setempat dan pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) Kencong sejak Minggu (4/9) hingga Senin (5/9) malam.
"Informasi yang kami terima, jumlah korban mencapai 225 orang yang semuanya adalah santriwati Ponpes Asuniyah, Kencong," tuturnya.
Ia mengatakan semua santri didiagnosa mengalami keracunan, namun setelah mendapatkan perawatan medis sebanyak 212 santri kondisinya sudah membaik dan diperbolehkan pulang pada Selasa siang.
"Hingga kini masih ada 13 santriwati yang harus menjalani perawatan di klinik Ponpes Assuniyah Kencong," katanya.
Dengan perawatan yang intensif dari pihak klinik dan puskesmas, lanjut dia, Dinkes Jember berharap agar belasan santriwati yang masih dirawat kondisinya juga segera sehat kembali dan diperbolehkan pulang.
"Banyaknya korban yang berjatuhan sebenarnya sudah masuk dalam kategori kejadian luar biasa (KLB) untuk wilayah Kencong, namun kejadiannya di dalam pesantren, sehingga bisa dilokalisir dan tidak meluas," ujarnya.
Yumarlis mengaku masih belum bisa memastikan penyebab ratusan santri tersebut mengalami keracunan, namun berdasarkan analisa diduga penyebab keracunan bisa saja dari makanan, minuman atau air yang telah tercemar bakteri atau patogen.
"Bisa saja keracunan terjadi akibat adanya toxin atau racun, meskipun dalam kasus ini kemungkinannya sangat kecil," katanya menambahkan.(*)