Tulungagung (Antara Jatim) - Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur mempertahankan target pendapatan dari sektor uji KIR kendaraan bermotor jenis angkutan barang maupun orang sebesar Rp1,738 miliar selama kurun 2016, sama seperti sebelumnya.
"Kami sengaja tidak naikkan target PAD dari uji KIR kendaraan angkutan barang dan orang karena jumlahnya selama ini cenderung fluktuatif," kata Sekretaris Dishubkominfo Tulungagung, Galih Nusantara di Tulungagung, Rabu.
Sekalipun jumlah kendaraan angkutan terus bertambah dari waktu ke waktu, Galih beralasan tidak semua armada angkutan barang maupun angkutan orang mengurus izin KIR kendaraannya.
Menurut dia, ada dua faktor utama yang mempengaruhi naik-turun volume kendaraan jenis angkutan barang/manusia yang melakukan pengujian kendaraan bermotor.
Pertama, kata Galih, dilatarbelakangi kondisi dan laju pertumbuhan ekonomi daerah.
Saat ekonomi melambat, lanjut dia, arus distribusi barang baik produk industri maupun hasil bumi turun sehingga otomatis pemakaian jasa angkutan barang juga ikut turun.
"Kalau sudah begitu, armada jenis angkutan barang biasanya banyak menganggur. Pengusaha atau pemilik angkutan pun memilih memarkir kendaraan mereka dan tidak mengurus KIR di jasa pengujian KIR yang disediakan," kata dia menjelaskan.
Faktor kedua yang ikut mempengaruhi fluktuasi jumlah peserta KIR kendaraan adalah kebijakan ekonomi, baik di tingkat nasional maupun lokal.
"Kebijakan ekonomi yang memberi stimulan pertumbuhan ekonomi daerah biasanya merangsang pemilik armada untuk mengaktifkan kembali izin KIR kendaraannya sehingga memberi penghasilan tambahan," ujarnya.
Di luar dua faktor itu, langkah penertiban dan sosialisasi tentang pentingnya pengurusan izin KIR kendaraan hingga ke pelosok desa/kelurahan menurut Galih tetap menjadi hal yang tak bisa dikesampingkan.
"Tapi itu juga tidak bisa dipastikan. Prinsipnya, penetapan target PAD Rp1,738 miliar dibuat sama seperti target 2015 karena asumsi tersebut yang paling realistis bisa dicapai," katanya. (*)