Tulungagung (Antara Jatim) - Guru sekolah mulai mengkhawatirkan risiko penggunaan laptop siswa untuk pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) 2016, karena dinilai rentan gangguan akibat virus ataupun komponen hardware kurang memadai.
"Laptop siswa khawatir banyak virus, dan itu berisiko jika digunakan untuk ujian secara 'online' (daring) karena bisa mengganggu koneksi dengan server pusat," tutur Humas SMA Negeri 1 Kedungwaru, Takip di Tulungagung, Jumat.
Ia mencontohkan beberapa temuan yang sebagaimana kesimpulan sementara pelaksanaan simulasi SMAN 1, beberapa waktu sebelumnya.
Takip mengatakan, SMAN 1 Kedungwaru telah menyiapkan sekitar 52 unit laptop siswa untuk menunjang UNBK.
Namun saat dilakukan periksaan, kata dia, ternyata banyak virus di dalamnya yang mempengaruhi sistem kerja komputer jinjing tersebut.
Apalagi, kata Takip, banyak laptop siswa yang kondisi soft ware atupun hard ware kurang memadai, semua karena sudah lama dan dibiarkan rusak.
Fakta masih terjadinya gangguan saat pelaksanaan simulasi UNBK itu berbeda dengan klaim pihak dinas pendidikan setempat yang menyatakan simulasi berjalan lancar, dan kesiapan sekolah mencapai 100 persen.
"Persiapan UNBK untuk jenjang SMA/SMK sudah cukup. Sekarang tahap pemantapan saja," kata Kasi Kurikulum Pendidikan Menengah Dindik Kabupaten Trenggalek, Suryono di Trenggalek, Jumat.
Menurut Suryono, evaluasi persiapan UNBK tingkat SMA/SMK telah dilakukan melalui dua kali kegiatan simulasi ujian nasional berbasis komputer yang dilakukan pada kurun Januari dan Februari.
Hasilnya, kata dia, persiapan untuk sekolah-sekolah baru dinilai sudah memadai.
"Perangkat komputernya sudah standar sesuai spesifikasi yang ditentukan oleh pusat. Jaringan internetnya juga sudah, hanya jumlah perangkatnya belum banyak, tapi itu bisa disiasati dengan pelaksanaan UNBK secara gergelombang," kata Suryono. (*)KR-DHS)
Guru: "UNBK" Gunakan Laptop Siswa Rentan Gangguan
Jumat, 26 Februari 2016 22:44 WIB
Laptop siswa khawatir banyak virus, dan itu berisiko jika digunakan untuk ujian secara 'online' (daring) karena bisa mengganggu koneksi dengan server pusat.