Tulungagung (Antara Jatim) - Sejumlah petani cabai di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur mulai mengkhawatirkan tingginya intensitas hujan selama beberapa pekan terakhir, karena bisa memicu genangan air di pematang sawah serta serangan hama yang berujung terjadinya gagal panen.
"Jika hujan terus-menerus biasanya serangan hama jamur pada daun akan terjadi. Selain itu, akar yang terlalu lama terendam air akan lebih cepat busuk dan mengakibatkan tanaman mati," ujar Arif Setyawan, salah seorang petani cabai di Desa Sembon, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Tulungagung, Selasa.
Menghindari kerusakan pada tanaman akibat meningkatnya kelembaban tanah, Arif menuturkan jika saat ini petani cabai berupaya mengatasinya dengan membersihkan saluran di pematang agar air bisa lebih mudah mengalir dan tanah tidak terendam.
Tidak hanya itu, sebagian petani juga membuka sebagian plastik penutup tanah untuk ditaburi kapur pertanian.
Tujuannya, kata dia, yakni untuk mengembalikan PH tanah agar akar tidak mudah busuk.
"Perawatan ekstra sudah dilakukan dengan melakukan penyemprotan serta memberikan kapur pertanian pada tanah untuk pengembalian PH tanah," ujarnya.
Selain dihadapkan dengan kondisi cuaca, Karmuji petani cabai keriting lainnya, juga mengeluhkan masalah harga cabai keriting yang mulai turun sejak sepekan terkhir dampak penurunan volume serta kualitas produksi cabai.
Menurut dia, penurunan harga cabai cukup dratis, dari semula Rp23 ribu menjadi tinggal Rp10 ribu per kilogram.
"Turunnya harga diduga karena saat ini untuk stok cabai sudah melimpah. Hal itu dengan adanya pasokan cabai dari daerah lain," tuturnya.(*)
Petani Cabai Tulungagung Khawatirkan Intensitas Hujan Tinggi
Selasa, 26 Januari 2016 19:42 WIB
Jika hujan terus-menerus biasanya serangan hama jamur pada daun akan terjadi. Selain itu, akar yang terlalu lama terendam air akan lebih cepat busuk dan mengakibatkan tanaman mati," ujar Arif Setyawan, salah seorang petani cabai di Desa Sembon, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Tulungagung, Selasa.