Jombang (Antara Jatim) - Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristek dan Dikti) memberikan insentif yang cukup tinggi sampai Rp250 juta per orang guna mendorong para wirausaha muda mengembangkan teknologi tepat guna.
"Pada 2015, ada 40 wirusaha muda yang kami biayai, sebelumnya hanya 10," kata Direktur Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi Kemenristek dan Dikti Retno Sumekar saat menghadiri acara seminar wirausaha di Pondok Pesantren Darul Ulum Jombang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Rabu.
Ia mengatakan, kementerian sengaja memberikan bantuan usaha dengan nilai yang cukup besar. Nilai Rp250 juta per orang itu, juga naik drastis jika dibandingkan dengan bantuan yang diberikan sebelumnya, dimana hanya Rp50 juta per orang.
Menurut dia, animo calon pengusaha muda untuk mengembangkan usahanya cukup besar. Pada 2015 ini, sudah ada 140 proposal yang diajukan untuk mendapatkan bantuan insentif tersebut.
"Kami akan seleksi, mengetahui teknologi mereka, dan mendorongnya dengan berbagai perbaikan, agar nantinya bisa jadi industri," ujarnya.
Retno mengatakan, untuk mengajukan proposal tersebut yang bersangkutan harus menulis secara lengkap usaha yang akan mereka jalankan. Seluruh proposal yang masuk itu akan diseleksi oleh tim khusus di luar kementerian.
Setelah melalui seleksi yang cukup ketat dan berbagai presentasi, jika usaha yang dijaukan itu memiliki nilai teknologi tepat guna, berinovasi, dan bermanfaat bagi sekitar, proposal itu akan diterima dan mereka diberikan bantuan.
Para mahasiswa dan pemuda didorong menjadi seorang enterpreneur dengan program teknoprenerur, yaitu persipan mahasiswa jadi wirusaha muda berbasis teknologi.
"Kriterianya, hasil usahanya harus menjawab kebutuahn pasar, teknologinya harus bisa diimplementasikan. Ada teknologi secara teori bisa, tapi saat jadi industri perlu perbaikan, dan kami terus dorong menjadi teknoprenerur," ujarnya.(*)