Trenggalek (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, menjadwalkan gelar simulasi mitigasi bencana tsunami di kawasan pesisir selatan Trenggalek yang berhadapan langsung dengan Laut Jawa, Sabtu (13/6).
Kasi Kedaruratan Bencana BPBD Trenggalek, Budiharto, Sabtu, mengatakan simulasi mitigasi bencana itu rencananya akan dipusatkan di Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo, dengan melibatkan sedikitnya 100 orang warga dan 50 petugas mitigasi bencana dari BPBD dan lintasinstansi terkait.
"Simulasi itu menjadi acuan standar operasional prosedur (SOP) mitigasi, apabila bencana tsunami yang dipicu gempa besar benar-benar terjadi," terangnya saat dikonfirmasi Antara melalui telepon seluler.
Ia menambahkan, selain sosialisasi potensi dan tanda-tanda tsunami, kegiatan simulasi akan digelar layaknya bencana sungguhan.
Melalui konsep simulasi yang sudah diskenariokan mengacu rancangan SOP mitigasi bencana, ratusan warga pesisir Kecamatan Watulimo di Desa Tasikmadu dievakuasi ke arah perbukitan untuk mencapai dataran lebih tinggi begitu irine tanda bahaya tsunami berbunyi.
Tidak hanya melatih ketangkasan dan kesigapan para petugas BPBD dan tim mitigasi dari lintasintansi terkait, simulasi itu juga ditujukan untuk menempa naluri tanggap darurat para relawan fasilitator maupun pembantu fasilitator mitigasi bencana yang ada di setiap desa pesisir Trenggalek.
"Ini merupakan pelatihan mitigasi bencana yang kami gelar untuk kesekian kalinya bekerja sama dengan sebuah yayasan atau LSM internasional yang memang 'concern' ke isu mitigasi bencana tsunami di sejumlah daerah pesisir di Indonesia, termasuk Trenggalek," ujarnya.
Budiharto menuturkan, Kabupaten Trenggalek merupakan satu dari sekian banyak daerah di pesisir selatan Laut Jawa yang memiliki tingkat risiko tinggi terdampak bencana tsunami.
Daerah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Pacitan di sebelah barat, dan Kabupaten Tulungagung di sisi Timur itu memiliki panjang pantai sekitar 94 kilometer.
Di sepanjang bentang pantai itu, lanjut Budiharto, terdapat 13 pemukiman nelayan di tiga kecamatan yang berhadapan langsung dengan pesisir selatan Laut Jawa.
Tiga kecamatan dimaksud adalah Kecamatan Watulimo, Munjungan serta Panggul.
Jumlah penduduk di 13 pemukiman nelayan yang berpotensi terdampak tsunami itu diperkirakan mencapai lebih dari 50 ribu orang/KK, terutama di Watulimo yang memiliki pelabuhan perikanan nusantara. (*)
BPBD Trenggalek Segera Gelar Simulasi Bencana Tsunami
Sabtu, 6 Juni 2015 9:02 WIB
"Simulasi itu menjadi acuan standar operasional prosedur (SOP) mitigasi, apabila bencana tsunami yang dipicu gempa besar benar-benar terjadi," terangnya saat dikonfirmasi Antara melalui telepon seluler.