Tokyo, (Antara/Xinhua-OANA) - Sebanyak 120 warga mencapai lokasi pengungsian yang berada di sebelah barat-laut gunung berapi yang meletus sekitar pukul 10.00 waktu setempat, Jumat, di Pulau Kuchinoerabu di lepas pantai Prefektur Kagoshima, bagian barat-daya Jepang.
Perdana Menteri Shinzo Abe telah menginstruksikan pejabat terkait untuk mengumpulkan informasi mengenai letusan "kuat", kata Juru Bicara Pemerintah Jepang Yoshihide Suga. Sejauh ini belum ada laporan mengenai korban cedera.
Menurut laporan setempat, 137 warga tinggal di pulau tersebut, ketika gunung berapi itu meletus, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat siang. Ditambahkannya, satu helikopter sedang dalam perjalanan ke pulau tersebut untuk mengungsikan warga ke luar pulau itu.
Badan Meteorologi Jepang (JMA) mengeluarkan peringatan untuk mendesak warga setempat agar meninggalkan pulau tersebut setelah badan itu menaikkan peringatannya di wilayah tersebut dari tingkat 3 jadi tingkat 5, tingkat tertinggi dalam sistem peringatan gunung berapinya.
Gunung berapi itu meletus pada Agustus tahun lalu dan pemerintah lokal mencegah orang memasuki daerah gunung berapi tersebut sejak itu, dan memberlakukan peringatan tingkat 3 gunung berapi di daerah tersebut.
Debu gunung berapir diperkirakan mencapai Pulau Yakushima di sebelah tenggara Pulau Kuchinoerabu pada sekitar pukul 16.00 waktu setempat, kata NHK, media siaran publik Jepang.
Asap hitam tebal yang mencapai ketinggian 9.000 meter terlihat ketika letusan terjadi, demikian tayangan TV. Dan asap itu berubah jadi putih pada ketinggian 600 meter hingga saat ini. (*)