Holcim Khawatir Penurunan Harga Semen Pengaruhi Kinerja
Jumat, 23 Januari 2015 16:13 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Produsen semen, PT Holcim Indonesia Tbk khawatir penurunan harga semen Rp3.000 per sak dapat mempengaruhi kinerja perseroan pada masa mendatang karena kebijakan itu mampu mengurangi produksi komoditasnya.
"Untuk itu kami akan mengambil tindakan sesuai arahan perusahaan. Bahkan, kami siap menyesuaikan harga kami," kata Finance Director Holcim Indonesia, Kent Carson, melalui siaran persnya di Surabaya, Jumat.
Menurut dia, hal tersebut akan dilakukan dengan terus meninjau area-area penghematan lain. Khususnya untuk membantu meringankan dampak penurunan harga. Selain itu, diharapkan mampu mengantisipasi terbukanya berbagai pembangunan infrastruktur sebagai akibat dari penurunan harga semen.
"Apalagi, mayoritas produsen semen dan sektor konstruksi telah terpengaruh dengan keterlambatan realisasi investasi infrastruktur utama dan proyek komersil tahun lalu," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Commercial Director Holcim Indonesia, Jan Kunigk, menyatakan, keterlambatan perwujudan infrastruktur itu disebabkan proses pemilihan umum yang memakan waktu. Di samping itu dipengaruhi dampak ekonomi dari harga komoditas yang melemah.
"Sementara, baru-baru ini pemerintah berencana untuk merevisi anggaran negara pada tahun 2015 di mana bermaksud untuk mempercepat pembangunan infrastruktur," katanya.
Salah satunya, tambah dia, dengan menaikkan anggaran infrastruktur menjadi dua kali lipat dibandingkan pada tahun lalu. Pihaknya berharap penurunan harga semen dapat menstimulasi percepatan pembangunan proyek yang sedang berlangsung.
"Bahkan sekaligus realisasi proyek-proyek baru nantinya," ujarnya.
Ia optimistis, kapasitas produksi semen Pabrik Tuban yang baru mampu memasok semen pada masa depan. Kemudian, Terminal Semen di Lampung yang akan selesai dibangun tahun ini membuat perusahaan lebih kompetitif dan melayani pelanggan dengan lebih baik. Saat ini, secara global kapasitas produksinya di lebih dari 70 negara mencapai lebih 170 juta ton semen.
"Sampai sekarang kami mengoperasikan tiga pabrik semen masing-masing di Narogong, Jawa Barat, Cilacap, JawaTengah, Tuban 1 di Jawa Timur dan fasilitas penggilingan semen di Ciwandan, Banten dengan total kapasitas gabungan per tahun 11 juta ton semen. Untuk keseluruhan kami mempekerjakan lebih dari 2.500 orang," katanya.(*)