APCI Tulungagung Akui Kendala Penjualan Ikan Patin
Kamis, 25 September 2014 18:34 WIB
Tulungagung (Antara Jatim) - Asosiasi Pengusaha Catfish Indonesia (APCI) Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur mengakui sejauh ini masih ada kendala penjualan ikan patin Pasupati yang kini mulai mereka kembangbiakkan di daerahnya, diduga karena jaringan pasar belum sepenuhnya terbuka.
"Memang masih ada kendala soal pangsa pasar. Itu masalah klasik yang acap kali kami alami di bagian budi daya (ikan)," kata Sekretaris APCI Tulungagung, Supangat, Kamis.
Komunikasi sebenarnya telah intensif dilakukan Supangat dan sejumlah pengusaha "catfish" lain di Tulungagung dengan beberapa pelaku industri fillet ikan di Jawa Timur.
Namun, hasilnya dia akui belum optimal. Menurut Supangat, petani atau pengusaha ikan patin Pasupati seperti yang saat ini tengah mereka kembangkan, memerlukan dukungan serta fasilitasi pemerintah daerah guna meyakinkan pasar produk perikanan setempat.
"Kemarin sempat ada pengusaha dari Korsel (Korea Selatan) yang meminta sampel ikan patin Pasupati hasil pemuliaan petani ikan Tulungagung. Katanya untuk bahan baku produk pasta, namun juga belum ada kepastian," ujarnya.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan RI, Tri Heru Prihadi menampik kekhawatiran produk budi daya ikan darat jenis patin Pasupati tersebut bakal sulit dilempar ke pasaran.
"Patin spesies ini justru sangat disukai masyarakat luar negeri. Permintaan ke Indonesia selama ini juga tinggi, hanya memang perlu komunikasi secara intensif," ucapnya.(*)