Jumlah TKI asal Tulungagung Terus Meningkat
Rabu, 11 Juni 2014 7:20 WIB
Tulungagung (Antara Jatim) - Jumlah peminat kerja di luar negeri (TKI) asal Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan.
Sebagaimana diungkapkan Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertran) Kabupaten Tulungagung, Yumar, Rabu, sejak Januari hingga pertengahan 2014 tercatat sekitar 3.000 TKI yang diberangkatkan ke sejumlah negara tujuan.
"Paling banyak bekerja di Taiwan atau Hongkong. Hampir setiap bulan rata-rata ada 500-an TKI/TKW yang terdaftar di kami telah diberangkatkan," terangnya.
Jumlah itu menurut Yumar, telah mendekati volume keberangkatan TKI asal Tulungagung pada kurun 2013 yang saat itu mencapai kisaran 4.500 orang.
Gelombang keberangkatan TKI diperkirakan akan terus terjadi selama enam bulan tersisa, sehingga volume keberangkatan buruh migrant dari beberapa kantong daerah miskin di Tulungagung dipastikan meningkat.
"Hari ini, bersamaan dengan kegiatan kunjungan delapan anggota DPD DPR RI bersama BNP2TKI (Badan Nasional Penempatan Perlindungan Tenaga Kerja Luar Negeri) juga akan diberangkatkan sekitar 1.500 TKI dengan tujuan Hongkong, Taiwan, dan sebagian Malaysia serta Singapura," kata dia.
Jumlah TKI asal Tulungagung yang terdaftar di dinsosnakertran saat ini tercatat mencapai lebih dari 35 ribu orang.
Mereka terdaftar bekerja di berbagai negara di Asia Timur, Asia Tenggara, Tumur Tengah, Amerika serta negara-negara Timur Tengah.
Menurut Yumar, jumlah TKI asal Tulungagung sebenarnya jauh lebih besar dibanding yang terdata di dinsosnakertran.
"Masalahnya yang tidak terdaftar di kami, terutama yang ilegal (berangkat tanpa disertai dokumen lengkap) itu sangat banyak, lebih bahkan dibanding yang legal," isyarat dia.
Jumlah remitansi atau pengiriman uang dari TKI/TKW di luar negeri ke Kabupaten
Tulungagung sebagaimana data dinsosnakertran maupun Migrant Centre Tulungagung diprediksi mencapai Rp1,2 triliun lebih.
Besarnya nilai remitansi itu mengasumsikan rata-rata setiap desa yang berjuluk "Kampung TKI" di daerah ini setiap tahunnya mampu menyumbang devisa sekitar Rp3 miliar lebih.
Ada 271 desa di 19 kecamatan Kabupaten Tulungagung. Dari sampel desa yang diambil, diketahui bahwa rata-rata uang tunai yang dibawa buruh migran ke Tanah Air lebih dari 50 persen total penghasilan, baik dalam bentuk mata uang asing maupun rupiah.
Di Malaysia, Brunei Darussalam, atau Taiwan misalnya, upah buruh migran sebesar Rp2,5 juta hingga Rp3,5 juta per bulan. (*)