FKUB Surabaya Imbau Ormas tidak Razia Dolly
Jumat, 6 Juni 2014 17:40 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Surabaya mengimbau organisasi masyarakat (ormas) tidak melakukan razia menjelang penutupan lokalisasi Dolly pada 18 Juni mendatang.
Ketua FKUB Surabaya K.H. Chalini di Surabaya, Jumat, mengatakan pihak yang bertugas menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di kawasan lokalisasi Dolly adalah aparat kepolisian.
"Meski kami tidak punya kewenangan dalam menyikapi penutupan lokalisasi, tapi kami wajib menyerukan agar tidak terjadi benturan antarmasyarakat," katanya.
Setelah pengukuhan pengurus FKUB 2014-2017 di gedung Balai Kota Surabaya, ia mengatakan pihaknya berharap agar warga Muslim, khususnya di sekitar lokalisasi Dolly, dapat menjalankan ibadah puasa selama Ramadhan 1435 H dengan aman dan tenang.
"Kalau Dolly ditutup, kami sepakat, kami dukung pemkot. Tapi ormas-ormas jangan lakukan razia di tempat hiburan maupun lokalisasi. Biarkan aparat penegak hukum yang bergerak," katanya.
Dalam sambutan pada acara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengaku prihatin atas kenakalan remaja saat ini, sehingga pihaknya membentuk satuan petugas (satgas) khusus yang menangani persoalan remaja.
Menurut dia, kenakalan remaja ini bukan hanya disebabkan lingkungan sosial, tapi juga dampak dari teknologi.
"Tantangan ke depan sangat berat, apalagi tahun depan AFTA (ASEAN Free Trade Area) mulai diberlakukan. Kita harus bersaing baik secara intektual agar tidak kalah dengan luar negeri," katanya.
Setelah memberi sambutan, awak media lantas mendekati wali kota untuk menanyakan mengenai perkembangan penutupan Dolly oleh Pemkot Surabaya.
"Aku teler (capek), rek," kata Risma dengan wajah yang sedikit letih sepulang dari Jakarta dan bergegas masuk ke dalam ruang kerjanya. (*)