Nelayan Karamba Waduk Pacal Belum Peroleh Keuntungan
Minggu, 4 Mei 2014 18:31 WIB
Bojonegoro (Antara Jatim) - Nelayan Waduk Pacal, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, yang mengembangkan budi daya ikan patin di dalam karamba di waduk setempat sejak setahun lalu, belum memperoleh keuntungan disebabkan dalam tiga kali menebar benih baru panen sekali.
Ketua Kelompok Nelayan Pacal Asri Bojonegoro Purdiono (41), Minggu, mengatakan, nelayan di waduk setempat baru kali ini panen ikan patin di dalam keramba setelah dua kali menebar benih gagal panen.
Menurut dia, dua kali menebar benih di 24 kotak, yang masing-masing kotak berukuran 4 meter persegi dengan jumlah 20.000 benih/sekali tebar tidak menghasilkan, disebabkan benih ikan diserang penyakit dan kesulitan air.
Begitu pula, katanya, produksi ikan patin yang dihasilkan panen kali masih belum memberikan keuntungan yang memadai, dibandingkan dengan biaya pakan ikan dan tenaga yang dikeluarkan, sebab 20.000 benih yang disebar di keramba separuhnya lepas.
"Tapi nelayan tidak merugi, sebab biaya benih ikan patin dan pakan masih memperoleh bantuan dari Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jatim," jelasnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan nelayan di waduk setempat panen ikan patin sejak 10 hari lalu. Rata-rata ikan patin yang dipanen 2 kuinta/hari, yang kemudian dijual kepada pengunjung waduk dengan harga berkisar Rp12.000-Rp14.000 per kilogramnya.
Saat ini, lanjutnya, uang yang diperoleh dari hasil penjualan ikan patin mencapai Rp20 juta, yang rencananya akan dibelikan benih ikan lele.
"Kami memilih lele, sebab masuk musim kemarau. Mengantisipasi kemungkinan kekurangan air, seperti yang terjadi tahun lalu," ujarnya.
Ia optimistis penebaran benih ikan lele di dalam keramba tersebut akan memberikan keuntungan yang memadai kepada para nelayan, dengan belajar pengalaman dalam tiga kali menebar benih.
"Kalau memang dengan keramba menghasilkan kemungkinan para nelayan Waduk Pacal akan beralih mengembangkan budi daya ikan keramba," jelasnya.
Kalau saat ini, katanya, sebanyak 107 nelayan waduk dari warga sejumlah desa di Kecamatan Temayang dan Gondang, yang menjadi anggota Kelompok Nelayan Pacal Asri, masih tetap mencari ikan di waduk dengan cara menjaring, menjala juga yang lainnya, sebagai mata pencaharian. (*)