Pabrik Gula PTPN X Siap Pacu Produksi

Surabaya (Antara Jatim) - Tiga pabrik gula milik PT Perkebunan Nusantara X (Persero) yang berada di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, siap memacu produksi pada giling tahun ini setelah terjadi erupsi Gunung Kelud beberapa waktu lalu. Sekretaris Perusahaan PTPN X (Persero) M Cholidi di Surabaya, Selasa, mengatakan tiga pabrik gula itu yakni Pesantren Baru, Meritjan dan Ngadirejo tidak mengalami kerusakan dan seluruh fasilitas produksinya aman dari dampak erupsi. Adapun lahan tebu yang mengalami kerusakan dan gagal panen akibat terkena lahar dingin hanya sekitar 24 hektare, dari total luas lahan tebu di lingkungan pabrik gula wilayah Kediri yang mencapai 24.000 hektare. "Hanya atap perumahan karyawan, masjid dan kantor yang dipenuhi abu. Sebagian kecil atap ada yang rusak dan sebagian besar sudah dibersihkan. Jadi, kami pastikan mesin-mesin pabrik gula siap berproduksi pada Mei atau Juni mendatang," katanya. Cholidi mengemukakan pada awal terjadinya letusan Gunung Kelud, pihaknya menugaskan semua pabrik gula yang berada di Kediri untuk fokus membantu warga yang mengungsi dengan membuka posko kesehatan, dapur umum dan penyiapan rehabilitasi rumah penduduk yang rusak. Tiga pabrik di Kediri tersebut adalah bagian dari 11 pabrik gula milik PTPN X yang beroperasi di Jawa Timur. Pada giling 2014, PTPN X sebagai produsen gula terbesar di Indonesia menargetkan produksi sebanyak 576.000 ton atau meningkat sekitar 19 persen dibanding realisasi tahun lalu sejumlah 485.472 ton. "Dari sisi budidaya tebu tidak ada masalah. Bahkan, abu vulkanik yang ada di lahan tebu dalam beberapa tahun ke depan bisa menjadi pupuk yang sangat menyuburkan. Kami sudah lakukan langkah-langkah teknis agar dampak letusan tidak sampai merusak lahan tebu," tambah Cholidi. Sementara beberapa pabrik gula di sekitar wilayah Kediri, seperti PG Modjopanggoong di Kabupaten Tulungagung juga tidak terdampak erupsi Kelud dan siap mendukung pencapaian target produksi gula. Cholidi optimistis produksi gula perseroan pada tahun ini bisa mencapai hasil yang optimal, karena pihaknya juga telah melakukan modernisasi pada sejumlah pabrik gula. "Di sejumlah pabrik gula, saat ini sudah kami lakukan otomatisasi dan semi-otomatisasi, tidak manual seperti dulu. Kami optimistis pabrik gula semakin efisien dengan tingkat produksi yang kian optimal," ujarnya. (*)