DPRD Jatim Tolak Pekan Kondom Nasional
Rabu, 4 Desember 2013 12:21 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Komisi E DPRD Jawa Timur menolak program Pekan Kondom Nasional (PKN) yang digagas Kementerian Kesehatan dan mengimbau pemerintah daerah juga menolaknya.
"Kami secara tegas menghimbau agar kabupaten/kota di Jatim menolak program yang dikemas pemerintah pusat, seolah-olah upaya preventif pencegahan penyakit HIV/AIDS," ujar Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim, Fuad Mahsuni, di Surabaya, Rabu.
Menurut dia, program yang digelar 1-7 Desember itu memiliki maksud baik, tapi caranya kurang dan tidak tepat sasaran. Sehingga bisa berdampak negatif, khususnya bagi generasi muda.
"Masak siswa dan mahasiswa yang mayoritas belum menikah diajari menggunakan kondom. Persepsinya tentu bisa bermacam-macam, sehingga dikhawatirkan bisa diartikan melegalisasi seks bebas," katanya.
Pertimbangan lainnya, lanjut Fuad, mayoritas warga Jatim adalah muslim yang beraliran "Ahlussunnah Wal Jamaah" atau Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. Apalagi, kedua ormas itu jelas menyatakan menolak program bagi-bagi kondom ke masyarakat, khususnya remaja.
"Program itu juga tidak relevan. Sebab berdasarkan data kesehatan, penyebab terbesar penyebaran penyakit HIV/AIDS adalah jarum suntik, bukan pergaulan bebas di luar nikah," kata dia.
Karena itulah, kata dia, jika memberantas penyebaran HIV/AIDS maka berantas peredaran dan produksi narkoba serta menutup praktik prostitusi dan lokalisasi," kata politisi asal Bawean tersebut.
Terpisah, Sekretaris Pengurus Wilayah Muhammadiyah Jatim, Najib Hamid mengaku menentang program bagi-bagi kondom kepada masyarakat. Pasalnya, program itu tidak tepat sasaran dengan tujuan yang hendak dicapai.
Hal senada disampakan Sekretaris PWNU Jatim, Muzakki. Ia juga mengamini seruan dari PBNU untuk menolak program bagi-bagi kondom oleh Kementerian Kesehatan.
"Demi kemaslahatan bersama khususnya umat muslim di Jatim, kami menghimbau Gubernur Jatim supaya menolak program PKN dilaksanakan di Jatim," kata Dosen Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya tersebut. (*)