Oleh Juwita Trisna Rahayu Jakarta (Antara) - Kepala Kepolisian Republik Indonesia Komisaris Jenderal (Pol) Sutarman mengatakan motif teror penembakan polisi yang terjadi beberapa waktu lalu karena dipicu dendam terhadap penegak hukum. "Motifnya ini dendam. Dalam aksinya, polisi dianggap penghalang. Bahkan dalam buku yang beredar dari kelompoknya dia, polisi dianggap 'thoghut' (setan)," kata Sutarman saat ditemui di Mabes Polri, Jakarta, Kamis. Sehingga, lanjut Sutarman, ada kekeliruan dalam aspek ideologi yang diyakininya. "Jadi, mereka menganggap menyerang polisi itu halal, ini harus ada yang menegaskan kalu kita itu menegakkan hukum," tukasnya. Dia mengatakan hal tersebut yang melatarbelakangi penyerangan terhadap polisi karena polisi dijadikan target. "Karena kita dianggap penghalang bagi mereka untuk melakukan aksinya, sehingga polisi kerapkali diserang," ucapnya. Hingga Kamis (31/10) pagi, Polri telah menangkap delapan tersangka teror penembakan terhadap polisi. "Kita sudah tangkap delapan. Kemarin enam dan sampai pagi tadi ada dua lagi," katanya. (*)
Kapolri: Motif Teror Penembakan Polisi karena Dendam
Kamis, 31 Oktober 2013 14:39 WIB