Dewas PDAM Surabaya Bantah Rencana Kenaikan Harga
Minggu, 13 Oktober 2013 20:42 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Dewan Pengawas Perusahaan Daerah Air Minum Kota Surabaya membantah adanya kabar rencana kenaikan harga air PDAM.
Ketua Dewas PDAM Surabaya Arifin Hamid, Minggu, mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum menerima proposal dari Direksi PDAM Surabaya soal rencana tersebut.
"Selama belum ada pengajuan secara resmi, kita tidak akan menanggapi dulu," katanya.
Menurut dia, sesuai dengan mekanisme yang selama ini berlaku naik tidaknya harga air biasanya akan dievaluasi terlebih dahulu oleh dewan pengawas sebab masalah harga air merupakan salah satu bentuk pelayanan PDAM Surabaya kepada pelanggan.
Ia memastikan tidak akan serta merta menyetujui jika memang nanti ada proposal yang masuk soal rencana kenaikan harga air. "Biasanya ada kajian sebelum harga air dinaikan. Baik dari segi ekonomi maupun sosialnya. Tapi, apapun dasarnya kalau memang kebijakan ingin dinaikkan, ya pasti akan naik juga," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya memilih menunggu pernyataan resmi yang disampikan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini terkait masalah itu, sebab sebagai kepanjangan dari wali kota, Dewas PDAM akan melakukan apapun instruksi yang diberikan wali kota.
"Ada pengajuan tapi wali kota tidak setuju ya tidak akan naik. Begitu juga sebaliknya," katanya.
Disinggung soal kualitas air yang selama didistribusikan kepada pelanggan, ia memastikan air yang dikirim PDAM kepada masyarakat sebenarnya kualitasnya sangat bagus, termasuk jika dibandingkan dengan air siap minum yang selama ini beredar di pasaran.
Ia menduga, buruknya kualitas air yang disampaikan warga salah satunya terkait pemeliharaan instalasi, karena sudah menjadi rahasia umum bahwa tidak semua instalasi yang dimiliki PDAM dalam kondisi baik.
"Instalasi yang kita punya tidak semua baru. Bahkan ada juga yang merupakan peninggalan Belanda. Makanya, PDAM kerap menghimbau agar air dari PDAM dimasak terlebih dahulu sebelum diminum," katanya.
Sementara itu, anggota DPRD Surabaya Sudirjo meminta agar rencana itu ditunda terlebih dahulu karena tidak etis menaikan harga air disaat pelanggan masih banyak merasakan keluhan.
Selain kualitas air yang masih dinilai kurang bagus, ia menyebut masih belum lancarnya distribusi air pada pelanggan adalah salah satu pekerjaan rumah PDAM yang harus dituntaskan terlebih dahulu.
"Saya kira warga siap-siap saja kalau memang mau dinaikkan. Tapi kenaikan itu menjadi tidak pantas jika pelayanan yang diberikan masih belum maksimal," tegas Sudirjo.
Menurut Sudirjo, beberapa keluhan yang ia terima saat ini warga kerap dibuat kesal dengan distribusi air yang hanya dilakukan pada saat malam hari saja. "Pesan saya, warga ini kan sudah membayar. Jadi, jangan dibuat pelanggan ini menjadsi kesal dan marah," katanya.
Dirut PDAM Surabaya Ashari hingga saat ini belum bisa dikonfirmasi soal rencana kenaikan harga air. Saat dihubungi melalui ponselnya tidak aktif. (*)