Desain Alun-Alun Merdeka Kota Malang Dilombakan
Jumat, 20 September 2013 9:00 WIB
Malang (Antara Jatim) - Desain Alun-alun Merdeka Kota Malang yang segera dipermak agar lebih indah dan lebih nyaman akan dilombakan dan pesertanya terbuka untuk umum.
"Perombakan Alun-alun Merdeka ini segera dilakukan setelah hasil desain baru yang dilombakan dan pemenangnya diumumkan ini selesai," tegas Wali Kota Malang Moch Anton di Malang, Jumat.
Wali kota memastikan perombakan Alun-alun Merdeka tersebut tidak akan menggunakan dana dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). Namun, dari dana Corporate Social Responsibility (CSR) sejumlah perusahaan yang ada di daerah itu.
Menurut dia, saat ini sudah ada sejumlah bank swasta dan perusahaan yang menyatakan kesiapannya untuk membantu merenovasi alun-alun tersebut, bahkan tahun ini kerja sama dengan perusahaan akan dituntaskan.
Lebih lanjut Anton mengatakan kondisi Alun-alun Merdeka yang ada sekarang ini masih banyak kekurangan dan harus segera diperbaiki, di antaranya lampu penerangan serta sara bermain keluarga yang sangat minim.
Oleh karena itu, lanjutnya, Alun-alun Merdeka harus dibenahi dan ditata lebih indah dan lebih nyaman, bahkan fasilitas umum dan taman bermainnya juga harus lebih baik dari Alun-alun Kota Batu, alun alun merupakan ikon bagi sebuah kota.
Menyinggung anggaran yang dibutuhkan untuk mempercantik wajah Alun-alun Merdeka tersebut, Anton mengaku masih belum bisa diketahui secara pasti, sebab desainnya masih menunggu hasil lomba yang segera diumumkan secara terbuka tersebut.
Sementara itu Kepala Dinas Kebresihan dan Pertamanan (DKP) Kota Malang Wasto mengaku pihaknya sudah membuat rencana detail (DED) Alun-alun Merdeka. Namun, karena desainnya dilombakan, maka DED yang telah dibuat itu akan dijadikan acuan.
"Dalam DED yang kami rancang ini, kebutuhan anggaran renovasi alun-alun sekitar Rp7,1 miliar dan kebutuhan terbesar adalah menambah sejumlah titik untuk taman," ujarnya, menambahkan.
Kondisi Alun-alun Merdeka yang berlokasi tepat di depan Masjid Agung Jami itu saat ini cukup memprihatinkan. Banyaknya pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan membuat alun-alun tersebut terlihat kumuh dan tidak terawat.(*)