Wisnu Bantah Jegal Syaifudin Incar Wawali Surabaya
Senin, 16 September 2013 17:39 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Calon Wakil Wali Kota (Wawali) Surabaya Wisnu Sakti Buana membantah tudingan melakukan upaya menjegalan terhadap calon wawali lainnya sesama Fraksi PDIP, Syaifudin Zuhri dengan memunculkan kasus lama berupa statusnya dalam daftar pencarian orang (DPO) atas kasus pengeroyokan bersama empat rekannya pada 2008 silam
"Tidak lah, kita di PDIP "positive thinking" (berfikir positif) saja," kata Wisnu yang juga Wakil Ketua DRRD Surabaya saat ditemui wartawan di DPRD, Senin.
Menurut dia, molornya pelaksanaan pemilihan Wawali Surabaya pengganti Bambang Dwi Hartono bukan karena persoalan hukum yang dihadapi Syaifudin Zuhri dan juga adanya dugaan upaya praktik politik uang kepada para angota dewan, melainkan pada persoalan teknis di luar kendalinya.
"Karena saat itu ada kesibukan atau agenda politik berupa Pilkada Jatim, maka kita bisa memakluminnya," katanya.
Namun, lanjut dia, setelah melihat rapat pimpinan DPRD Surabaya dengan agenda pembentukan struktur panitia pemilihan (panlih) Wawali Surabaya yang digelar pada Senin ini berjalan lancar, maka pihaknya optimistis jika pelaksanaan wawali bisa digelar secepatnya.
Soal adanya praktik politik uang yang dilakukannya kepada sejumlah anggota fraksi, Wisnu dengan tegas membantahnya. "Saya mendengar itu isu, jadi tidak perlu saya tanggapi," katanya.
Untuk itu, pihaknya berharap kekosongan wawali di Pemkot Surabaya bisa segera terisi sehingga kinerja di pemkot tidak lagi timpang seperti saat ini. "Sorotan media, akhir-akhir ini banyak anggaran DAK (dana alokasi khusus) tidak terserap dengan baik. Itu titik pentingnya," katanya.
Ia mengatakan jabatan wawali sebagai kontrol ke dalam atau internal di pemkot, sedangkan wali kota lebih pada eksternal atau berhubungan langsung dengan masyarakat. Jika dua tugas di internal dan eksternal tersebut dipegang langsung wali kota, menurut Wisnu akan sangat berat.
"Seperti di DKI Jakarta, Pak Jokowi (Gubernur) ke luar, Pak Ahok (Wakil Gubernur) ke dalam atau melakukan evaluasi setiap harinya," katanya.
Saat ditanya soal target pelaksanaan pemilihan wawali, Wisnu mengatakan pihaknya tidak mau menargetkan secara muluk-muluk. "Harapan kita ya secepatnya. Tapi kalau berfikir logika, minggu ini harus pemilihan ya tentunya membuat kerja panlih menjadi terburu-buru. Itu yang kami tidak mau," katanya.
Wisnu menjelaskan bahwa tugas panitia pemilih adalah menjalankan tatib yang ada yakni melakukan verifikasi persyaratan calon yang diperkirakan memakan waktu satu pekan. "Jadi paling cepat ya pekan depan bisa dilaksanakan pemilihan," katanya.
Sementra itu, Calon Wawali lain yang juga Ketua Fraksi PDIP Syaifudin Zuhri saat dikonfirmasi di ruang kerjanya tidak berkenan menanggapi seputar adanya dugaan berupa upaya dari calon wawali lain dengan memunculkan kabar adanya dirinya yang telah ditetapkan sebagai DPO.
Namun informasi yang dihimpun Antara di lingkungan DPRD Surabaya menyebutkan munculnya kabar tersebut sengaja dimuncukan oleh lawan politiknya Syaifudin Zuhri dengan tujuan untuk menjegalnya maju dalam pemilihan Wawali Surabaya. (*)