Oleh Panca Hari Prabowo Jakarta (Antara) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendorong Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk segera mengambil tindakan sebagai salah satu upaya menghentikan kekerasan di Mesir yang terus memanas dalam beberapa hari terakhir ini. "Saya kira perasaan kita sama, perasaan rakyat Indonesia sangat prihatin dengan apa yang terjadi di Mesir. Korban berjatuhan dan belum ada tanda-tanda konflik akan berakhir," kata Presiden dalam keterangan pers di Istana Negara Jakarta, Kamis. Presiden mengatakan dengan kondisi yang terjadi di Mesir maka dunia internasional dan juga Perserikatan Bangsa-Bangsa memberikan perhatian lebih atas situasi yang terjadi di negara tersebut. "Saya menyeru negara lain terutama PBB memberikan perhatian berbuat sesuatu untuk sekali lagi tidak terjadi tragedi kemanusiaan yang lebih dahsyat," tegasnya. Penggunaan senjata dan kekerasan untuk mengatasi aksi demonstrasi damai, kata Presiden, bukanlah hal yang bijaksana dan sama sekali tidak dapat diterima. "Militer mesti menghormati demokrasi, penggunaan kekuatan militer dan senjata terhadap pengunjuk rasa yang 'peacefull' tidak bisa diterima," kata Presiden. Kepala Negara mengatakan semua pihak di Mesir baik militer, pemerintah dan Ikhwanul Muslimin harus duduk bersama dan mencari jalan keluar yang bisa diterima semua pihak. "Pengalaman Indonesia (dalam proses reformasi-red) bisa dijadikan pelajaran bahwa tidak mungkin situasi di Mesir bisa diselesaikan bila tidak dicari solusi yang sifatnya 'win-win'. Dewan Keamanan PBB kali ini sudah sepatutnya peduli dan mengambil tindakan yang diperlukan," kata Presiden. Sementara itu mengenai warga negara Indonesia yang berada di Mesir, Kepala Negara mengatakan terus berkomunikasi dengan Duta Besar RI untuk Mesir Nurfaizi agar memastikan keamanan dan keselamatan WNI di Mesir terutama mahasiswa Indonesia yang kuliah di negara itu. Presiden meminta agar mahasiswa dapat menjaga diri dan tidak terlibat dalam konflik di Mesir dengan memihak kubu manapun. (*)
Presiden Yudhoyono Dorong PBB Berperan di Mesir
Kamis, 15 Agustus 2013 21:24 WIB