Gempa Malang Menjalar ke Kawasan Pesisir Selatan Jawa
Senin, 8 Juli 2013 11:29 WIB
Trenggalek (Antara Jatim) - Gempa berkekuatan 5,9 skala Richter (SR) dengan titik kooordinat di 9,16 lintang selatan (LS) - 113 bujur timur (BT), selatan Kabupaten Malang, Senin juga dirasakan warga di Blitar, Tulungagung, Trenggalek, hingga Pacitan, Jawa Timur.
Meski getaran tidak terlalu keras, namun gempa yang terjadi sekitar pukul 09.13 WIB tersebut, sempat membuat sebagian besar pegawai di lingkungan pemerintah daerah maupun swasta berhamburan keluar gedung-gedung perkantoran.
Pemandangan serupa juga dilakukan warga yang khawatir intensitas dan kekuatan gempa meningkat sehingga berpotensi menyebabkan kerusakan.
"Kami segera berhamburan keluar (kantor) karena getaran gempa terasa semakin kuat," tutur Ani, seorang dokter hewan di Kabupaten Blitar.
Kesan tak kalah heboh di kalangan pengguna gadget blackberry di Blitar hingga Pacitan.
Selain banyak yang memasang status terkait peristiwa gempa di Malang selatan, tak sedikit di antara mereka yang saling mengkonfirmasi kejadian gempa yang barusan dialami.
"Barusaja terjadi gempa di Aceh, lalu Mentawai, sekarang di Malang selatan. Sebenarnya bumi ini kenapa ya, kok beruntun kejadiannya," begitu bunyi status profil blackberry massenger (bbm) seorang pegawai salah satu bank nasional di Tulungagung, Satriawan.
Hal serupa diungkapkan Boirah (65) seorang nenek di Lingkungan Barehan, Kelurahan Sidoharjo, Pacitan.
Sembari masih menggendong cucunya yang masih balita, ia mengaku sempat hampir jatuh saat mencoba bangkit berdiri dari dipan, begitu goncangan gempa terjadi. "Saya kaget aja, pas saya berdiri rasanya seperti mau jatuh," ujarnya.
Sejak tinggal di pemukiman yang hanya terpaut 700 meter dari bibir pantai mulai dua tahun lalu, nenek asal Kecamatan Ngadirojo itu mengaku akrab dengan gempa.Dia pun sudah mulai terbiasa lari ke luar rumah saat getaran terjadi sewaktu-waktu.
Kepanikan akibat gempa juga tampak di Jalan Diponegoro dan Jalan Veteran yang berdekatan dengan komplek Kantor Pemkab.
Beberapa PNS juga sempat dibuat tergopoh-gopoh ke luar ruangan tanpa mengenakan alas kaki/sepatu selama beberapa saat.
Setelah memastikan kondisi aman, barulah mereka kembali beraktivitas.
"Mobil itu bergoyang-goyang. Saya pikir hanya tertimpa angin, ternyata ada gempa," tutur Nur Huda, penjaga Gedung Yayasan Amal Bakti Ibu, Jln. Veteran sambil memandangi tiang bendera.
Hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi terkait kerusakan yang terjadi.Pihak Badan Penanggulangan bencana Daerah (BPBD) di Pacitan, Trenggalek dan Tulungagung masih melakukan pemantauan.
"Kami masih mengikuti Bapak Bupati Tilik Warga di Desa Plumbungan. Tapi pemantauan terus dilakukan melalui BPBD," terang Kabag Humas Pemkab Pacitan, Putatmo Sukandar. (*)