Kemeneterian PU Konsentrasi Pengendalian Banjir Bengawan Solo
Selasa, 9 April 2013 19:24 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Kementerian Pekerjaan Umum berkonsentrasi agar bisa mengendalikan banjir di aliran Sungai Bengawan Solo karena cakupan wilayahnya yang cukup luas.
"Konsentrasi di Bengawan Solo. Namun, kami juga tidak akan meninggalkan Sungai Brantas meski tidak separah Bengawan Solo," ujar Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum Bidang Keterpaduan Pembangunan Taufik Widjoyono di Surabaya, Selasa.
Ia menjelaskan, sebagai bagian dari mengatasi banjir di Bojonegoro dan sekitarnya, harus dilakukan secara satu sistem, yakni dengan mengendalikan Bengawan Solo hilir, Kali Lamong dan membangun Bendung Gerak Sembayat di Kabupaten Gresik.
"Termasuk perbaikan sungai, pengerukan dan normalisasi tanggul yang kini sudah mulai dilakukan," kata dia.
Di samping itu, pemerintah saat ini tengah mempertimbangkan pengendalian banjir dengan cara sudetan. Karena tidak bisa ditangani secara bersamaan, pihaknya masih membutuhkan waktu untuk desain dan perencanaan menyeluruh.
Sementara itu, terkait banjir di Sampang, Taufik menyebutkan banjir yang terjadi disebabkan adanya jaringan irigasi air tanah. Sebenarnya, lanjut dia, daerah tersebut memiliki Waduk Nipah yang berfungsi mengendalikan aliran air. Hanya saja masih terkendala persoalan sosial yang harus dibahas.
Selain untuk pengendalian banjir, pemerintah juga mengalokasikan dana untuk penyediaan sumber daya air bersih. Nilai total yang diusulkan 2013 untuk Jatim sebesar Rp2,7 triliun dengan kebutuhan Rp2,86 triliun.
Sedangkan khusus untuk pengendalian banjir dialokasikan dana sebesar Rp196 miliar dengan "baseline" Rp454 miliar. Menurut Taufik, pihaknya berharap pada 2014 ada tambahan minimal Rp100 miliar, sehingga anggaran menjadi Rp554 miliar.
Sementara itu, Gubernur Jatim Soekarwo mengatakan banjir yang terjadi di Bojonegoro dan sekitarnya dikarenakan kiriman dari Ponorogo, Madiun, Solo dan Sukoharjo. Solusinya, kata dia, dengan mengeruk Sedayu Lawas, Kabupaten Lamongan sedalam 2.500 meter kubik yang mulai berjalan 2014.
"Khusus banjir Sampang, sudah disiapkan dua penahan dan bendungan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jatim sudah berada di lokasi banjir untuk memberikan bantuan sosial," kata gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo tersebut. (*)