Jombang (ANTARA) - Forum Sesepuh Nahdlatul Ulama merekomendasikan sekaligus berharap agar rapat pleno yang direncanakan untuk menetapkan Pj Ketua PBNU tidak diselenggarakan terlebih dahulu.
"Forum merekomendasikan agar rapat pleno menetapkan Pj tidak diselenggarakan sebelum forum dan musyawarah diselesaikan sesuai ketentuan organisasi," kata Juru bicara Forum Sesepuh Nahdlatul Ulama K.H. Oing Abdul Muid Sohib usai rapat di Pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur, Sabtu.
Ia mengatakan forum juga berpendapat bahwa proses pemakzulan Ketua Umum PBNU tersebut tidak sesuai aturan organisasi sebagaimana ketentuan AD ART.
Namun, kata dia, forum juga melihat adanya informasi kuat terjadinya pelanggaran atau kekeliruan serius dalam pengambilan keputusan oleh Ketua Umum PBNU yang perlu diklarifikasi melalui mekanisme organsasi secara menyeluruh
Ia menambahkan, Forum Sesepuh NU juga mengajak seluruh pihak menahan diri, menjaga ketertiban organisasi dan menghindari langkah yang berpotensi memperbesar ketegangan.
"Forum menegaskan persoalan ini diselesaikan melalui mekanisme internal NU tanpa melibatkan institusi atau proses eksternal demi menjaga kewibawaan jamiyah dan memelihara NU sebagai aset besar bangsa," kata Gus Muid, sapaan akrabnya.
Gus Muid juga mengatakan dalam rapat yang digelar di Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang tersebut, Forum Sesepuh NU juga mengusulkan bagaimana diupayakan agar Rais Aam dan Ketua Umum PBNU bisa bertemu di satu forum. Namun, hal itu masih dibicarakan lagi.
Sementara itu, Ketua Umum PBNU K.H. Yahya Cholil Staquf mengatakan dirinya selalu berusaha membuka komunikasi dengan jajaran Syuriah PBNU. Dirinya lega karena bisa bertemu dengan jajaran Syuriah PBNU dalam rapat di Pesantren Tebuireng, Jombang.
Ia menyebut, dalam forum tersebut ia memberikan penjelasan serta dilengkapi dengan dokumen.
Dirinya juga menilai keputusan Syuriah PBNU itu bermasalah karena melakukan penggantian tanpa memberi kesempatan untuk klarifiikasi.
"Itu juga di luar wewenangnya, maka semua itu bermasalah. Nanti, akan dibicarakan dengan semua pihak dari PWNU, dari PCNU," kata dia.
Sejumlah kiai sepuh hadir dalam rapat yang diselenggarakan di Pesantren Tebuireng, Jombang.
Dari sesepuh dan mustasyar NU yang hadir di antaranya K.H. Ma’ruf Amin (via Zoom), mantan Ketua Umum PBNU K.H. Said Aqil Siradj, Pengasuh Pesantren Lirboyo Kediri K.H. Anwar Manshur, Pengasuh Pondok Pesantren Al Falah Desa Ploso, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri K.H. Nurul Huda Djazuli, K.H. Abdullah Ubab Maimoen (via Zoom), Hj. Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid (via Zoom), Hj. Mahfudloh Wahab dan tamu undangan lainnya.
