Gresik - Sejumlah pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Gresik, Jawa Timur, mengeluhkan tagihan rekening yang membengkak secara tiba-tiba.
Salah satu pelanggan di wilayah Alam Bukit Raya, Gresik, Hadi Kuswanto, Kamis, mengatakan tagihan rekening PDAM di wilayahnya membengkak secara tiba-tiba, mencapai Rp800 ribu per bulan, padahal air di wilayahnya jarang keluar.
"Kami kaget sewaktu ada tagihan dari PDAM yang menurut kami sangat tidak wajar. Tagihan paling sedikit Rp800 ribu, padahal kami jarang memakai air PDAM, dan ditempat ini jarang keluar airnya," katanya.
Pelanggan lain di wilayah Perumahan Grand Bunder Marsali mengatakan tagihan di rumahnya mencapai 250 ribu per bulan, padahal biasanya hanya Rp90 ribu per bulan.
Ketika dirinya melaporkan masalah ini kepada pihak PDAM, kata dia, tidak ada tanggapan sama sekali, sehingga dirinya merasa jengkel.
"Kita tuntut agar petugas PDAM lebih jeli saat membebankan biaya tagihan, tidak asal-asalan dan kelihatan tidak profesional," katanya.
Menanggapi keluhan itu, Direktur PDAM Kabupaten Gresik, Muhammad mengaku akan mengecek semua persoalan tersebut.
Ia mengatakan, ada beberapa hal yang membuat tagihan rekening pelanggan membengkak, seperti adanya alat ukur atau meteran yang rusak milik pelanggan.
"Selain itu juga bisa disebabkan pipa PDAM yang pernah mengalami kerusakan beberapa waktu lalu, sehingga tidak ada kesesuaian antara meteran pelanggan dengan milik PDAM," katanya.
Muhammad menegaskan, bagi pelanggan yang mengalami masalah tagihan bisa mengajukan keberatan, dan PDAM akan melakukan hitungan kembali.
"Saat ini PDAM Gresik juga mengalami kekurangan petugas, sebab hanya memiliki 270 pegawai, sementara pelanggan kami mencapai 70 ribu. Idealnya minimal perlu penambahan petugas PDAM untuk meningkatkan kinerja," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012