Surabaya - Wakil Ketua I Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia /PHRI Cabang Jawa Timur, M Soleh, menyatakan, perang tarif antarhotel di Surabaya sulit dihindarkan karena saat ini pemerintah telah mengeluarkan izin mendirikan bangunan untuk 53 hotel baru. "Bagi masyarakat, kehadiran hotel baru di Surabaya berdampak positif karena mereka banyak memiliki pilihan. Asalkan jumlahnya wajar," katanya, ditemui di Hotel Bisanta Bidakara Surabaya, Rabu. Namun, ungkap dia, ketika jumlah hotel baru yang akan dibangun di Surabaya mencapai 53 hotel maka angka tersebut di luar batas kewajaran. "Dampak langsung dari kondisi itu akan dialami pengusaha hotel karena bisa mengganggu perkembangan bisnis mereka pada masa mendatang," ujarnya. Apalagi saat ini pelaku industri di Indonesia termasuk sektor perhotelan sedang menghadapi berbagai tantangan seperti jelang kenaikan tarif tenaga listrik (TTL), bahan baku makanan, dan kenaikan upah minimum kabupaten/kota (UMK). "Kalau menggunakan skema kenaikan 25 persen maka UMK Surabaya menjadi Rp1.567.000. Bila memakai kenaikan 38 persen, UMK Surabaya menjadi Rp1.764.000. Semua aspek itu sangat membebani pengusaha hotel," katanya. Di sisi lain, ia menyayangkan, karena sampai saat ini tingkat kunjungan wisatawan ke Surabaya hanya mengalami pertumbuhan antara lima hingga 10 persen per tahun. "Pertumbuhan kunjungan wisatawan tidak seimbang dengan penambahan jumlah kamar hotel yang tumbuh 30 persen setiap tahun," katanya. Pada masa mendatang, tambah dia, jika 53 hotel baru itu telah dibangun maka ada sekitar 5.300 kamar hotel di Ibu Kota Jawa Timur. Sementara, secara umum saat ini tingkat keterisian kamar (okupansi) seluruh di Jatim rata-rata mencapai 55 persen. "Selain itu, bagi perekonomian Jatim keberadaan 53 hotel baru di Surabaya akan mengurangi minat investor khususnya penanam modal asing yang siap berinvestasi di sini," katanya. Mengenai jumlah hotel di Surabaya, lanjut dia, hingga kini ada 38 hotel bintang dengan total kamar mencapai 5.540 kamar. Lalu, ada 25 hotel bukan bintang dengan total kamar yang tersedia 1.313 kamar. "Kalau jumlah restoran dan kafe di sini menyebar di 1.000 titik," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012