Surabaya - Operator hotel internasional di Asia Pasifik, Accor, menargetkan dalam tiga tahun ke depan atau hingga 2015 akan menambah sedikitnya 28 unit hotel pada jajaran merk Ibis di berbagai daerah di Indonesia. Regional Director, Sales, Marketing & Distribution Accor Malaysia-Indonesia-Singapura, Adi Satria, di Surabaya, Selasa, mengemukakan, hotel baru yang akan dibuka adalah hotel ekonomi yang segmen pertumbuhannya saat ini sangat cepat. "Saat ini kami telah mengoperasikan sebanyak 19 hotel yang masuk jajaran Hotel Ibis, Ibis Styles (sebelumnya All Seasons) dan Ibis Budget (Formule-1) di sembilan kota," katanya mengumumkan program transformasi merek Ibis. Satria menjelaskan, ke-28 unit hotel baru yang akan dibuka tersebut, terdiri dari delapan Hotel Ibis, sembilan Hotel Ibis Styles dan 11 Hotel Ibis Budget. "Dua hotel di antaranya kami buka di Surabaya pada 2013. Hotel lainnya akan tersebar di sejumlah kota besar, seperti Jakarta, Bali, Yogyakarta, Malang, dan Samarinda," ujar Satria. Ia tidak menyebutkan total investasi yang disiapkan manajemen perusahaan untuk ekspansi hotel baru tersebut. "Investasi sangat tergantung dinamika dan lokasi pengembangan. Kalau di rata-rata untuk setiap kamar hotel investasinya bisa berkisar 20.000 hingga 22.000 dolar AS," tambahnya. Saat ini, lanjut Adi Satria, manajemen Accor sedang fokus melakukan transformasi "brand" hotel ekonomi dengan mereposisi jajaran Ibis, meliputi Hotel Ibis, Ibis Styles dan Ibis Budget. "Diharapkan sekitar 60 persen jajaran brand Ibis di Indonesia telah memasang logo baru pada akhir 2012 dan sisanya dituntaskan pada tahun depan," katanya. Ia menambahkan, revitalisasi jajaran merek Hotel Ibis di Indonesia menjadi hal sangat strategis bagi manajemen Accor, karena hotel ekonomi merupakan segmen dengan pertumbuhan tercepat di industri perhotelan. "Okupansi hotel kami saat ini rata-rata sudah mencapai sekitar 85 persen dan diharapkan setelah proses transformasi, okupansinya bisa lebih tinggi lagi," Tambah Adi Satria. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012