Gresik - Bupati Gresik Sambari Halim Radianto menegaskan, sudah ada sejumlah investor yang berminat dan tertarik mengelola semburan lumpur yang ada di Desa Metatu, Kecamatan Benjeng, wilayah setempat. "Sejumlah investor perminyakan sudah mulai berdatangan ke Gresik, dan menyatakan kesanggupannya melakukan eksplorasi semburan lumpur serta minyak mentah dan gas di Desa Metatu," kata Sambari, Jumat. Meski demikian, Sambari mengaku, masih akan melakukan koordinasi dengan Joint Operation Body-Pertamina Petrochina East Java (JOB-PPEJ) yang telah mengantongi izin eksplorasi dan eksploitasi di wilayah Kabupaten Gresik. "Kita belum putusan investor mana yang akan mengelola semburan lumpur di Desa Metatu, sebab kita harus koordinasi lebih dahulu dengan yang mempunyai izin eksplorasi di wilayah Gresik, yakni Pertamina Petrochina East Java," katanya. Sambari tidak mau menyebutkan investor mana saja yang telah datang ke Gresik dan menyatakan kesanggupannya melakukan eksplorasi semburan lumpur di Desa Metatu, namun pihaknya memastikan tetap akan menindaklanjutinya. Dikatakannya, sesuai hasil observasi Badan Geologi Kementerian ESDM, lokasi semburan lumpur di Desa Metatu mengandung gas metan atau CH4 sebanyak 46 persen dan kandungan CO2 sebesar 0.8 persen. Selain itu, untuk unsur kimia berbahaya seperti Karbon Monoksida atau CO dan Hidrogen Sulfur (H2S) tidak ditemukan di lokasi semburan semburan. Sementara itu, Laboratorium Afiliasi dan Konsultasi Industri Teknik Kimia ITS Surabaya menyatakan, semburan lumpur di Desa Metatu memiliki kandungan PH sebesar 7,5 dan TBS Kepekatan sebesar 24.100 miligram per liter. "Untuk tim dari ITS, menemukan kandungan H2S sebesar 30 miligram per liter, Amoniak atau NH3 sebesar 34,16 miligram per liter," kata Sambari. Sementara itu, memasuki hari kesebelas luberan lumpur di Desa Metatu masih terus terjadi dan semakin meluas, namun masyarakat setempat masih antusias dan berbondong-bondong untuk melihat dari dekat lokasi semburan. Sebelumnya, semburan lumpur di Desa Metatu mulai muncul pada Selasa (13/11) malam, dan berdasarkan laporan warga ketinggian awal semburan lumpur saat itu sempat mencapai sekitar 10 meter.(*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012