Siapa yang nggak tahu Try Sutrisno atau Mohammad Nuh? Try Sutrisno adalah mantan Wapres dan Mohammad Nuh adalah Mendikbud (mantan Menkominfo). Keduanya merupakan pejabat kelahiran Surabaya.
Namun, lamanya waktu bertugas di ibukota negara (Jakarta) tidak sedikitpun membuat keduanya kehilangan jati diri sebagai Arek Suroboyo. Buktinya, setiap pulang ke Surabaya, keduanya tidak lupas menyasar sebuah depot soto legendaris.
"Hampir setiap pulang, saya selalu makan di sini," ucap Mendikbud Mohammad Nuh yang kelahiran Gunung Anyar, Surabaya pada suatu pagi di tanggal 4 November 2012.
Ya, depot soto itulah yang dikenal dengan Soto Gubeng Pojok (SGP) yang sudah ada sejak tahun 1950-an, meski sejak tahun 1985 sudah berpindah di Jalan Kusuma Bangsa 30, Surabaya, namun namanya juga masih Soto Gubeng Pojok!.
"Daging sotonya khas, empuk dan gede (besar). Kuahnya gurih dan jeroannya juga enak. Jangan khawatir, buktinya orang yang makan di sini berusia tua-tua dan membawa cucunya, tapi mereka sehat-sehat saja," kilah mantan Rektor ITS Surabaya itu.
Kekhasan lainnya adalah sesudah makan soto bisa pesan air kacang hijau, baik ukuran kecil maupun gelas jumbo. Yang hangat atau dingin juga ada.
"Pemiliknya mempertahankan rasa dengan tetap menggunakan kayu untuk memasak soto dan juga menyiapkan minuman air kacang hijau. Sejak kecil, saya makan di sini ya begitu itu," tuturnya.
Tidak lama berselang, ketika Mendikbud menunjukkan bahwa pengunjung SGP juga banyak yang sudah tua, tiba-tiba ada sosok yang cukup dikenalnya.
"Itu Pak Try... (maksudnya, mantan Wapres Try Sutrisno)," ujarnya sambil berdiri dan akhirnya mendekati Pak Try yang juga datang bersama anggota keluarganya.
Ternyata, Pak Try juga suka "cangkruk" untuk menikmati Soto Gubeng Pojok, meski usianya sudah 70 tahun lebih. Agaknya, kekhasan soto itulah yang menjadikannya sebagai kuliner legendaris ala Surabaya... (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012