Bojonegoro - Ratusan warga di Bojonegoro, Jawa Timur, Selasa, menangkapi berbagai aneka ikan di Bengawan Solo yang mabuk bersamaan dengan bertambahnya debit air sungai terpanjang di Jawa tersebut. Seorang warga Desa Ledokwetan, Kecamatan Kota Bojonegoro, Budi Santoso, Selasa, mengatakan warga di tepian Bengawan Solo mulai mencari berbagai aneka ikan Bengawan Solo yang mabuk bersamaan dengan bertambahnya air sejak pagi hari. Ratusan warga menangkap ikan di tepi Bengawan Solo dengan peralatan jala maupun dengan tangan. Ikan yang banyak ditangkap jenis udang. "Tapi ikan yang besar sulit ditangkap, sebab masih cukup gesit," kata seorang warga Desa Prambon, Kecamatan Soko, Tuban, Widodo yang mencari ikan Bengawan Solo di utara Pasar Kota. Karena kesulitan menangkap ikan besar, sejumlah warga yang hanya mempergunakan tangan terpaksa menangkap udang Bengawan Solo yang mabuk yang bisa dengan mudah diperoleh di tepian. "Saya seharian hanya mencari udang, dapat satu ember," kata seorang Desa Ledokwetan, Kecamatan Kota, Purwati, sambil menunjukkan udang perolehannya. Namun, menurut Purwati, udang yang diperoleh itu semuanya kecil-kecil, tidak ada yang besar yang selama ini disebut udang "Watang" yang menjadi ciri khas udang Bengawan Solo. "Sudah lama saya tidak melihat ada udang "Watang" Bengawan Solo," ucap Widodo, menambahkan. Menurut Budi Santoso mabuknya berbagai aneka ikan Bengawan Solo di daerah setempat ini, merupakan pertama kalinya, pada awal musim hujan ini. Sebelum air bertambah, jelasnya, air Bengawan Solo cukup jernih dan setelah air bertambah menjadi keruh, dengan warna kecoklat-coklatan. "Bertambahnya ketinggian air Bengawan Solo di sini dibandingkan sebelumnya ada kalau sekitar 1 meter lebih," katanya, menjelaskan. Sementara itu Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Mucharom mengaku belum tahu pasti penyebab bertambahnya debit air Bengawan Solo di daerah hilir Jatim itu. "Saya masih akan mengecek situasi bertambahnya air Bengawan Solo di hilir, apakah di daerah hulu Jateng terjadi hujan atau ada pelepasan air dari Waduk Gajahmungkur di Wonogiri," ucapnya. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012