Bojonegoro - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro berencana mengelar pelatihan SAR banjir yang diikuti 80 warga di daerah genangan banjir di daerah setempat, pada 26-29 November. "Pelatihan menghadapi bencana banjir, baik luapan Bengawan Solo maupun anak sungainya ini, sebagai usaha membentuk tim SAR di masyarakat," kata Kepala BPBD Bojonegoro Kasiyanto, Senin. Didampingi sekretarisnya, MZ Budi Mulyono, ia menjelaskan bahwa peserta pelatihan akan mengambil warga yang lokasinya di daerah genangan Banjir Bengawan Solo, juga anak sungainya, mulai Kecamatan Margomulyo di wilayah barat hingga Kec amatan Baureno. "Desa yang daerahnya biasa menjadi langganan banjir akan diambil satu warga untuk mengikuti pelatihan," jelasnya. Ia menjelaskan, peserta akan memperoleh materi pelatihan mengenai sistem informasi bencana banjir, teknis pertolongan awal saat terjadi bencana banjir dan penanganannya. Selain itu, lanjutnya, peserta juga akan memperoleh materi mengenai cara pelaporan kejadian banjir termasuk kejadian menonjol dalam bencana banjir kepada instansi terkait terutama pemkab. "Pelaporan awal dengan tepat akan memudahkan penanganan selanjutnya," kata dia, menegaskan. Selama ini, menurut dia, masyarakat awam acapkali tidak tahu pola pelaporan terjadinya bencana banjir dengan tepat sehingga seringkali menyulitkan penanganan selanjutnya. Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa tim SAR yang sudah terbentuk tahun lalu sebanyak 50 personel dari berbagai instansi terkait mulai Kodim 0813, Kepolisian Resor (Polres) juga pihak terkait lainnya, tetap akan difungsikan kalau memang kondisi bencana masuk darurat. Pemetaan BPBD setempat, wilayah yang rawan dilanda banjir luapan Bengawan Solo sebanyak 77 desa yang tersebar di Kecamatan Dander, Kota, Malo, Kanor, Ballen, Kalitidu, Kapas dan Baureno. Sedangkan banjir bandang berpotensi melanda 59 desa yang tersebar di 15 kecamatan, di antaranya di Kecamatan Kepohbaru, Sukosewu, Dander, Temayang, Bubulan, Malo, Padangan, dan Kapas. Ia mencontohkan, puluhan rumah di Desa Kunci, Kecamatan Dander, sehari lalu terendam air banjir bandang yang berasal dari Kali Kunci yang meluap. "Dinas Pengairan saat ini juga membuat tanggul semi permanen di Kali Sugihan, di Desa Sugihan, Kecamatan Temayang, sepanjang 1.500 meter untuk mengamankan banjir bandang di wilayah setempat," paparnya. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012