Surabaya - Puluhan pelajar dari Surabaya dan Gresik melakukan aksi turun ke jalan untuk penggalangan tanda tangan sekaligus mendeklarasikan gerakan "Cinta Indonesia" di Jalan Basuki Rahmad Surabaya, Rabu. Aksi simpatik itu dilakukan usai mereka mengikuti diskusi bertema "Apakah Generasi Muda Indonesia Masih Menghargai Sejarah Bangsanya?" yang digelar PT Semen Gresik Tbk di Ballroom Square Surabaya. Selain meminta tanda tangan dari masyarakat yang melintas di kawasan Jalan Basuki Rahmad Surabaya, para pelajar juga membagikan gelang dan pin bertuliskan "Aku Masih Cinta Indonesia". Psikolog dan mantan penyanyi Tika Bisono M.Psi yang sebelumnya menjadi salah satu pembicara diskusi itu, ikut bergabung dengan para pelajar dalam aksi tersebut. "Kegiatan ini sebagai bentuk responsif dan apresiasi para pelajar untuk mengajak masyarakat mencintai negerinya dengan segala kekurangan dan kelebihannya," kata Kepala Departemen Pengelolaan Sosial dan Lingkungan Korporasi PT Semen Gresik, Faf Adisamsul, selaku penggagas acara. Ia mengatakan, kegiatan diskusi dan aksi turun ke jalan itu dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober dan hari Pahlawan pada 10 November. Selain Tika Bisono, diskusi yang diikuti sekitar 600 pelajar dari Surabaya dan Gresik itu, juga menghadirkan pembicara lain, yakni Wahyu Kurniawan (fasilitator narkoba dan AIDS) dan M Sadji (pejuang veteran). "Melalui diskusi ini, kami ingin mengajak para pelajar dan generasi muda untuk mengisi kemerdekaan dengan membangkitkan kembali jiwa kebangsaan dan nasionalisme rakyat Indonesia," ujar Faf Adisamsul. Ia menambahkan, jiwa nasionalisme harus ditumbuhkan di kalangan generasi muda dan wujudnya bisa melalui belajar dengan keras serta mengasah diri menjadi generasi berkualitas dan tangguh. Pejuang veteran asal Surabaya, M Sadji, dalam diskusi itu sempat bercerita tentang perjuangan masyarakat Surabaya dalam perang 10 November 1945 melawan sekutu, sekaligus mengingatkan para pelajar untuk tidak melupakan sejarah. Sementara pembicara lainnya, Wahyu Kurniawan, lebih menyoroti soal bahaya penyalahgunaan narkoba dan ancaman penyakit HIV/AIDS yang tidak sedikit dialami kalangan pelajar atau generasi muda Indonesia, termasuk di Jawa Timur. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012