Surabaya - Permintaan pelaku industri di Jawa Timur terhadap ampas dan sisa industri makanan impor meningkat 75,16 persen selama September 2012 dibandingkan Agustus lalu senilai 96,339 juta dolar Amerika Serikat. "Jika dilihat dari kontribusinya maka impor Jatim untuk ampas dan sisa industri makanan mendominasi 11 persen total impor nonmigas Jawa Timur selama September 2012," kata Kepala Badan Pusat Statistik Jatim, Irlan Indrocahyo, di Surabaya, Kamis. Menurut dia, secara kumulatif impor ampas dan sisa industri makanan Jatim selama Januari-September 2012 mencapai 816,755 juta dolar AS. Angka tersebut meningkat 15,22 persen dibandingkan periode sama 2011 senilai 708,882 juta dolar AS. Pada urutan kedua adalah impor kelompok mesin dan pesawat mekanik meningkat 8,18 persen menjadi 166,91 juta dolar AS pada bulan September 2012. Besaran impor itu lebih tinggi dibandingkan Agustus 2012 senilai 154,28 juta dolar AS. "Lalu, impor dari kelompok besi dan baja menempati peringkat ketiga. Nilai impornya naik 28,52 persen dari 120,03 juta dolar AS pada bulan Agustus 2012 menjadi 154,26 juta dolar AS selama September 2012," katanya. Secara keseluruhan impor Jatim pada September 2012 mencapai 2,087 miliar dolar AS atau meningkat 13,13 persen dibandingkan Agustus 2012 senilai 1,845 miliar dolar AS. Dari jumlah itu, impor nonmigas mencapai 1,534 miliar dolar AS. "Kalau secara kumulatif, impor Jatim Januari-September 2012 mencapai 18,102 miliar dolar AS. Besaran tersebut meningkat 6,23 persen dibandingkan periode sama tahun lalu senilai 17,040 miliar dolar AS," katanya. Berdasarkan negara asal, China masih menjadi negara pemasok barang impor nonmigas terbesar dengan toal 313,95 juta dolar AS, diikuti Amerika Serikat 125,39 juta dolar AS, Argentina 122,34 juta dolar AS, India 84,46 juta dolar AS, dan Jepang 84,36 juta dolar AS. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012