Madiun - Istri terduga teroris Agus Anton Figian, yakni Rahayu Ningsih, mengaku ingin bertemu dengan suaminya yang telah hilang kontak dengannya sejak dua hari terakhir.
Hal tersebut disampaikan Rahayu Ningsih kepada wartawan di rumahnya di Desa Sewulan, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Minggu.
"Kalau boleh saya ingin bertemu dengan Bapak (Agus Anton) agar semuanya jelas. Selama ini kabar yang kami terima masih simpang siur," ujar Rahayu Ningsih.
Menurut dia, kontak terakhir dengan suaminya terjadi pada Jumat (26/10) selepas Shalat Isya. Sekitar pukul 19.00 WIB, Agus Anton pamit keluar rumah. Setelah itu tidak pulang lagi ke rumah dan telepon selulernya juga tidak bisa dihubungi.
Rahayu mengaku tidak menyangka jika suaminya terlibat dengan aktivitas jaringan teroris. Ia tidak tahu sama sekali tetang kegiatan suaminya di luar rumah.
"Selama ini kalau ditanya saat akan keluar rumah, jawabannya selalu berurusan dengan rekanan kerja pemasok kayu. Suami saya memang melanjutkan usaha mebel milik keluarga saya," terang dia.
Hingga kini, pihaknya juga belum menerima pemberitahuan resmi dari pihak kepolisian jika suaminya ditangkap akibat terlibat jaringan teroris di Jakarta, Bogor, dan Solo.
Saat ini, Rahayu Ningsih dan keempat anaknya terpaksa mengungsi ke rumah orang tuanya, karena polisi melakukan penyelidikan di rumahnya.
Sementara itu, hasil olah TKP yang dilakukan tim Densus 88 Antiteror dan Labfor Mabes Polri di rumah terduga teroris Agus Anton tersebut, juga menemukan serbuk bahan baku pembuatan bom.
Informasi dari kepolisian di lokasi menyebutkan, sebuk dan bahan baku tersebut di antaranya adalah bahan potasium, karbon, belerang, dan sejumlah cairan kimia lainnya.
Bahan-bahan tersebut akhirnya dimusnahkan dengan cara dibakar di lubang tanah yang telah disediakan.
Selain itu, polisi juga menemukan tiga kardus berisi dokumen, berkas, dan buku tentang aliran teroris. Buku-buku tersebut lalu disita untuk diselidiki lebih lanjut.
"Kami hanya bertugas membantu pengamanan jalannya olah TKP. Lainnya, semuanya dilakukan langsung oleh Mabes Polri," ujar Kapolres Madiun AKBP Yusuf.
Sebelumnya, petugas juga melakukan olah TKP di rumah kontrakan terduga teroris Agus Anton di Perumahan Puri Amarta, Kelurahan Josenan, Kecamatan Taman, Kota Madiun.
Petugas juga menemukan barang bukti yang sama, yakni sejumlah bungkusan yang berisi puluhan kilogram serbuk kimia bahan pembuatan bom.
Terduga teroris Agus Anton Figian ditangkap tim Densus 88 Antiteror pada Jumat (26/10) malam di wilayah Madiun. Agus Anton diduga terlibat jaringan teroris baru yang juga ditangkap di sejumlah wilayah lain, di antaranya di Jakarta, Bogor, dan Solo.
Selain Agus Anton Figian, tim Densus 88 Antiteror juga menangkap terduga teroris lainnya yang bernama Warso di Terminal Purbaya Kota Madiun pada Jumat (26/10) malam.
Warso ditangkap sesaat setelah turun dari bus perjalanannya dari Jakarta menuju Madiun dengan transit di Solo. (*)
Keterangan foto: Petugas menjaga ketat rumah Ndemo, mertua terduga teroris Agus Anton Figian di Desa Sewulan, Kec. Dagangan Kab. Madiun, Jatim, Sabtu (27/10). FOTO ANTARA/Siswowidodo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012