Magetan - Jamaah Tarekat Satariyah atau yang biasa disebut aliran Islam Alif Rebo Wage (Aboge) di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, baru melaksanakan shalat Idul Adha pada Sabtu, lebih lambat sehari dari ketetapan pemerintah pada Jumat (26/10). Hal ini seperti yang terlihat di masjid Desa Kuwonharjo, Kecamatan Takeran, Sabtu pagi. Ratusan umat Muslim penganut Tarekat Satariyah secara tertib baru menunaikan ibadah shalat Idul Adha. Tokoh Tarekat Satariyah setempat, Jamiran, mengatakan, sesuai rukyat yang diyakininya tersebut, Hari Raya Idul Adha jatuh pada hari Sabtu tanggal 27 Oktober 2012. "Kami memang baru melakukan shalat Idul Adha pada hari Sabtu tanggal 27 Oktober. Hal ini sesuai dengan ajaran kami," ujar Jamiran kepada wartawan. Menurut dia, perbedaan perayaan Idul Adha tidak hanya terjadi pada tahun ini saja. Pada tahun-tahun sebelumnya, penganutnya juga menjalani Idul Adha yang berbeda dari yang ditetapkan oleh pemerintah. Karena itu, pihaknya meminta kepada umat Islam pada umumnya untuk bisa menerima sekaligus saling menghormati tentang adanya perbedaan penetapan Hari Raya Idul Adha tersebut. "Kami mengimbau, hendaknya perbedaan ini dapat dimaklumi dan tidak dibesar-besarkan. Meski berbeda, toh selama ini kami dapat hidup berdampingan dengan umat muslim lainnya," kata Jamiran. Setelah menunaikan shalat Idul Adha, ratusan jamaah Tarekat Satariyah Magetan ini melakukan selamatan dan dilanjutkan dengan pemotongan hewan kurban di masjid setempat. Adapun jumlah hewan kurban yang disembelih tahun ini sebanyak delapan ternak. Hewan ternak tersebut adalah enam ekor kambing dan dua ekor sapi. Setelah disembelih dan dipotong, daging hewan kurban tersebut dibagikan ke sejumlah masyarakat sekitar masjid yang tidak mampu. (*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012