Bojonegoro - Sebagian warga di Bojonegoro, Jawa Timur, mulai menerapkan pola patungan dalam berkurban sapi dibandingkan kambing dengan pertimbangan perolehan daging lebih banyak. Ketua Panitia Hari Raya Idul Adha Masjid Al Fatah Desa Sukorejo, Kecamatan Kota, Bojonegoro Lauri, Jumat, mengatakan menyembelih hewan kurban kambing seharga Rp1,5 juta, kalau dibagikan kepada masyarakat hanya mampu diperoleh 25 bungkus dengan berat 0,5 kilogram/bungkus. Tapi, lanjutnya, menyembelih satu ekor sapi dengan cara patungan tujuh orang masing-masing Rp1,5 juta/orang bisa diperoleh sekitar 300 bungkus dengan berat 0,5 kilogram/bungkus. "Perbandingannya menyembelih tujuh ekor kambing hanya diperoleh 175 bungkus, sedangkan seekor sapi bisa diperoleh sekitar 300 bungkus," kata Lauri, didampingi panitia lainnya Widji. Oleh karena itu, jelasnya, panitia yang juga berkurban patungan membeli dua ekor sapi yang merupakan pertama kalinya pada Hari Raya Idul Adha di masjid setempat menyembelih hewan kurban sapi. "Tapi jumlah hewan kurban kambing pada Hari Raya Idul Adha tahun ini turun menjadi 20 ekor, dibandingkan tahun lalu sebanyak 24 ekor," ucapnya. Ia menjelaskan, sesuai syariat Agama berkurban sapi tidak boleh lebih tidak boleh kurang harus tujuh orang untuk satu ekor sapi. "Bisa saja dua orang membeli satu ekor sapi, tapi hukumnya bukan kurban," jelasnya. Sementara itu seorang panitia Hari Raya Idul Adha di "Islamic Centre" di Kelurahan Sumbang, Kecamatan Kota Bagus menjelaskan jumlah hewan sapi di tempatnya meningkat menjadi enam ekor, dibandingkan tahun lalu yang hanya empat ekor. Sementara itu, lanjutnya, jumlah hewan kurban kambing 35 ekor, menurun dibandingkan hewan kurban kambing tahun lalu yang jumlahnya mencapai 48 ekor. "Hewan kurban sapi di tempat kami sebagian di antaranya hasil patungan warga," ucapnya, menambahkan. Secara terpisah Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Bojonegoro Tukiwan Yusa membenarkan terjadinya pergeseran pola berkurban yang terjadi di masyarakat dari kambing ke sapi. "Selain bisa memperoleh daging dengan jumlah lebih banyak dibandingkan dengan kambing, mengkonsumsi daging sapi juga lebih aman," katanya, menegaskan. Mengenai kesehatan hewan kurban di wilayahnya Ia mengaku sudah melakukan pemantauan kesehatan hewan kurban yang dijual di puluhan lokasi penjualan di wilayahnya. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012