Ngawi - Sebanyak 10 dari 19 kecamatan yang ada di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, rawan terjadi angin kencang atau angin puting beliung saat masa pancaroba dan musim hujan.
"Perkiraan daerah rawan angin puting beliung di Ngawi tersebut diperoleh langsung dari BMKG Juanda Jawa Timur melalui surat resminya baru-baru ini," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ngawi Eko Heru Cahyono, Selasa.
Ia merinci, 10 dari 19 kecamatan tersebut adalah, Kecamatan Bringin, Mantingan, Kedunggalar, Kendal, Jogorogo, Ngrambe, Ngawi, Sine, Kwadungan, dan Karangjati.
"Karena itu, pada musim hujan ini masyarakat diimbau lebih berhati-hati. Angin puting beliung tersebut muncul disertai hujan deras. Biasanya terjadi pada awal musim hujan," kata dia.
Ia menjelaskan, sesuai surat resmi dari BMKG Juanda, tahun ini diprediksi wilayah Ngawi rawan terjadi peningkatan angin kencang. Angin kencang yang terjadi tersebut berpotensi menjadi angin puting beliung.
"Jumlah kerugian akibat bencana angin puting beliung di Kabupaten Ngawi pada tahun sebelumnya mencapai Rp6,7 miliar dan nihil korban jiwa. Diharapkan hal tersebut dapat ditekan," kata dia.
BPBD Ngawi bersama pihak polres dan kodim setempat sudah mengantisipasi jika sewaktu-waktu bencana angin kencang dan bencana lainnya melanda. Tim sudah melakukan latihan gabungan dan simulasi tentang penanganan bencana, seperti banjir dan lainnya.
Pihaknya juga telah menyiapkan personel penyelamatan, tenaga medis, dan peralatan siaga bencana seperti perahu karet, tenda pengungsian, dapur umum, dan logistik yang diperlukan jika sewaktu-waktu bencana melanda.
Eko menambahkan agar warga selalu waspada dengan perubahan cuaca alam yang dapat membahayakan keselamatan. Terlebih warga yang berdomisili di wilayah rawan tersebut. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012