Bojonegoro - Belasan warga Desa Ngringinrejo, Bojonegoro, Jawa Timur, mulai memasarkan buah belimbing di sepanjang jalan menuju lokasi Bendung Gerak Bengawan Solo untuk melayani wisatawan domestik sejak sebulan terakhir. "Warga yang berjualan belimbing semula hanya saya sendirian. Tapi sekarang semakin bertambah setelah jumlah pengunjung yang datang ke lokasi Bendung Gerak semakin meningkat," kata salah seorang pedagang buah belimbing di Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu Kadini (41), Senin. Ia menjelaskan warga yang menjual buah belimbing sebagian besar karena memiliki kebun belimbing sendiri, meskipun kadang-kadang juga membeli milik tetangganya kalau buah belimbingnya belum terlalu masak. "Pada awalnya saya bisa menjual dua sampai tiga kotak belimbing (sekitar 40 kilogram/kotak) dalam sehari," kata Kadini yang mengaku memiliki 25 pohon belimbing. Namun, lanjutnya, omzet penjualan belimbingnya mulai menurun setelah warga lain juga ikut berjualan buah itu di sepanjang jalan menuju lokasi Bendung Gerak atau di depan rumahnya masing-masing. "Kalau sekarang saya hanya mampu menjual satu kotak belimbing dalam dua hari," jelasnya. Warga, lanjutnya, lebih senang menjual buah belimbing untuk melayani pengunjung Bendung Gerak, sebab harganya lebih tinggi sekitar Rp1.000/kilogram, dibandingkan kalau dijual kepada para pedagang yang membeli buah belimbing produksi warga di desa setempat. Ia menyebutkan saat ini harga buah belimbing turun menjadi Rp6.000/kilogram, yang semula Rp7.000/kilogram, sejak sepekan terakhir. "Harga belimbing turun sebab pohon belimbing yang ditanam ratusan warga di desa kami melimpah," katanya, mengungkapkan. Sementara itu seorang pedagang belimbing lainnya Sunardi (53) yang masih sedesa dengan Kadini mengungkapkan mampu menjual buah belimbing rata-rata 20 kilogram/hari, sejak dua pekan terakhir. "Kalau hari Minggu penjualan belimbing meningkat bisa mencapai 30 kilogram," ucapnya, menambahkan. Pembeli, lanjut Kadini, lebih senang membeli belimbing yang dijual warga selain harganya lebih rendah dibandingkan yang harga di pasaran umum, juga buah belimbingnya lebih segar karena baru memetik dari pohon. "Penghasilan warga dari menjual buah belimbing semakin meningkat setelah Bendung Gerak diresmikan pada Mei lalu," ucap Kadini, menjelaskan. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012